Pada satu tikungan tajam berbatu di punggungan bukit, terdapat satu jalur ke arah kanan. Agak lebar, tetapi terlihat jarang dilalui kendaraan, tak ada bekas roda mobil maupun motor. Saya teringat pesan seorang ibu di Sandangan bahwa saya tidak boleh mengambil jalan ke arah kanan.Â
Ya, belokan ke kanan ini adalah jalur alternatif menuju kampung Balepe' di Kecamatan Malimbong Balepe'.Â
Jalan berupa tanah berdebu menyambut saya kemudian. Untunglah musim kemarau, sehingga jalan tidak berlumpur dan mudah dilewati. Tetapi berkali-kali ban motor terpeleset yang turut mengundang rasa pegal di pinggang dan punggung.Â
Sepintas di sepanjang jalan masih nampak bekas kubangan besar bekas musim hujan yang lalu. Selanjutnya jalan berupa tanah berbatu bercampur pasir.Â
Jalur Sa'dan menuju Simbuang ini berupa penurunan tajam yang dihiasi tikungan tajam. Bekas-bekas rabat beton sering saya jumpai di beberapa titik.Â
Lalu tibalah saya pada salah satu tikungan tajam ekstrim dengan ujung jurang  curam. Terlintas di benak saya tikungan inilah yang sempat viral di media sosial jika musim hujan. Kadang mobil harus ditarik dan pengendara motor mendorong motornya.Â
Keringat dingin meluncur deras dari kepala saya. Pun demikian dengan jari-jari tangan saya bermandikan peluh. Tikungan tersebut sudah dirabat beton beberapa meter, tapi sudah berlubang.Â
Tangan mulai pegal menahan keseimbangan motor. Pedal rem saya injak, tapi motor tetap bergerak. Hanya ada satu ruas berupa patahan rabat beton menyerupai parit seukuran ban motor yang bisa dilalui. Selebihnya, patahan rabat beton dengan lompatan yang tak memungkinkan dilalui motor.Â
Perlahan, motor saya turunkan. Sesekali saya menengok ke jurang di sebelah kiri. Bagaimana kalau sampai terpeleset? Ahh.. Akhirnya lolos dari tikungan. Namun hanya beberapa puluh meter, tikungan serupa saya jumpai lagi.Â
Kali ini rabat beton agak bagus, cuma jalurnya agak menukik turun dengan jalan berbatu. Tak sempat lagi saya mengambil dokumentasi.Â