Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prostitusi Ada di Dalam Diri Sendiri

11 Januari 2019   14:54 Diperbarui: 12 Januari 2019   20:17 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Perlinator/Pixabay

Jalan Lintas Tengah Sumatra merupakan sebagian surga dunia bagi pencari orgasme semu. Silahkan dijabani di lintas tengah maupun timur. Mari. Tempatnya sederhana tetapi hingar bingar musik dangdut dan warna lampu menghias.

Ada juga yang kalem tak mencolok tetapi perempuan-perempuan berpakaian ketat membebat tubuhnya berseliweran di warung makan tersebut. Terkadang juga beralih wujud menjadi pijat urut tradisional.


Prostitusi pun tak membatasi umur. Perempuan yang masih bau kencur --padahal kencur itu sehat-- ada yang menjajakan dirinya. Berawal dengan cabe-cabean ataupun seks bebas dengan teman temannya kemudian menjajakan diri daripada dengan teman nggak dapat duit lebih baik menjajakan diri dengan orang lain yang mau bayar, dapat duit dan peralatan elektronik yang sedang diimpikan. Perantaranya ya teman-teman itulah.

Prostitusi pun sudah mengubah dirinya menjadi jual beli atas nama cinta, orgasme semu dengan beautifikasi artificial. Mulai dari operasi plastik hingga ke pemutihan plus memerahkan di bagian-bagian tubuh yang tersembunyi.

Kaki kupu-kupu bahkan menambahkan bisa juga loh memudakan warna yang tadinya sudah coklat tua menjadi coklat muda. Bahkan temannya yang ahli bedah sampai menimba ilmu ke Jepang untuk merekonstruksi daerah pro kreasi ataupun rekreasi.

Walau demikian tidak semua beautifikasi itu untuk kegiatan yang berjualbeli atas nama cinta, orgasme semu. Ada juga yang memang melakukan beautifikasi untuk pasangan tercinta.

Prostitusi juga tidak memandang jenis kelamin, umur dan juga religiusitas. Semua bisa masuk dan terjebak di dalamnya karena memang asik masyuk.

Offline dan online juga hanya tempat alias proses untuk bertukar cairan. Jadi sudahlah itu hanya media saja. Semua tergantung kepada kesadaran terbawah diri yang namanya manusia. Mau menjaga kemaluan boleh tidak mau menjaga kemaluan juga boleh.

Masalahnya adalah ketika orang sudah kebelet otaknya maka kemaluannya sudah tidak malu lagi. Suka tidak suka, hajar!. Ha ha ha.

Demikian pula ketika orang sedang jatuh cinta maka pembatas sudah tidak ada lagi. Kalau cintanya sudah disahkan oleh lembaga yang berwenang dan ada saksinya maka mau jungkir balik dan tidak malu-malu juga  ra  popo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun