Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesalahan Anak (Baru) Sekolah dan Sepak Bola Itu Gila

3 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2018   12:47 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto penjaga gawang Sven Ulreich duduk sendirian di rumput stadion raksasa Santiago Barnabeu sungguh menggambarkan suasana hatinya. "Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa kecewanya saya harus meninggalkan Liga Champions [...] kesalahan yang tidak perlu terjadi. Saya tidak bisa menjelaskannya. Saya menyesal [...] untuk tim dan para penggemar," katanya seperti diunggah di akun Instagram pribadinya.

Pelatih Bayern, Jupp Heynckes, mengatakan kiper itu sebelumnya mau menangkap bola operan dari Talisso dengan tangannya kemudian sadar itu tidak boleh. Lalu ia bingung. Kejadian itu pahit baginya setelah musim yang sangat baik telah dijalaninya.

Semua pemain Bayern tidak menyalahkan kipernya malahan tangan Marcelo yang tidak diganjar penalti dipermasalahkan (Marcelo mengakui seharusnya itu penalti). Seorang rekannya bilang, ia sudah (lebih banyak, maksudnya) menyelamatkan banyak peluang dari lawan.

Bayern membuat kesalahan "anak sekolahan" dua kali ketika melawan Real Madrid. Pada pertandingan pertama, operan Rafinha diserobot Asensio dan pada pertandingan kedua operan tanpa melihat dari Talisso gagal diterima oleh kiper.

Kesalahan Radja Nainggolan juga menyebabkan Roma kebobolan. Pada awalnya M. Salah berperan besar ketika mengganggu pemain lawan. Saat itulah sepertinya permulaan sebuah gol sedang dibangun. Nainggolan menerima operan balik. Ia menendang bola ke tengah dengan lemah. Firminho mengambil alih bola dan mengumpan ke Sane yang menerobos dari sisi kiri. MSF beraksi. Roma mendapati dirinya dalam kesulitan besar.

Pada akhir pertandingan 4-2 untuk Roma itu, MSF telah menciptakan 29 gol -- sebuah rekor gol, mengalahkan Ronaldo, Bale dan Benzema dan juga mengalahkan trisula Messi, Neymar dan Suarez.

Pertandingan bola yang gila, kata Klopp. Ia telah membawa Liverpool ke partai puncak Liga Champion. Di sana, Real Madrid menghadang untuk memecahkan rekor memenangi Si Kuping Lebar tiga kali berturut-turut. Kedua klub besar itu akan menciptakan rekor bila menang.

Liverpool kali ini membutuhkan sesuatu, entah itu permainan yang super duper atau nasib baik, untuk menang. Permainan mereka melawan Roma tidak cukup untuk menekuk Real di final. Nasib Real yang selalu beruntung memerlukan perlawanan yang tidak bisa biasa-biasa saja dari lawannya.

Istanbul 2005

Pada tahun 2005 lalu AC Milan membobol gawang Liverpool 3-0 pada babak pertama Final UEFA/Liga Champion. Penggemar Liverpool di balik gawang sudah ada yang bergegas pulang.

Liverpool waktu itu melakoni final setelah 20 tahun. Liverpool baru dihukum karena tragedi Heysel, Belgia (39 penonton tewas), selama 5 tahun tidak boleh tampil di Eropa. Maka bisa dibayangkan impi yang dibawa ribuan penggemarnya ke Istanbul, kota muslim pertama penyelenggara final sepakbola Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun