Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Gross National Happiness" (GNH), Bukan GDP

20 Maret 2018   07:00 Diperbarui: 20 Maret 2018   08:59 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Youtube/Mallorcamorten)

Untuk kasus Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah  faktor sosial dan lingkungan hidup  menjadi penghambat rakyat menjadi bahagia. Kasus pandangan terhadap korupsi yang dipakai sebagai tolok ukur GNH juga tidak akan memberikan nilai positif terhadap kebahagiaan rakyat Indonesia.

Berpijak pada hasil penilaian tingkat kebahagiaan rakyat maka tidak berlebihan bahwa harapan besar pantas diarahkan kepada pemimpin negara ini.  Secara sederhana kemacetan Jakarta dan kota besar menyebabkan waktu berkumpul keluarga sangat berkurang.

Belum lagi sosialisasi dengan tetangga dan komunitas yang lebih luas. Jaringan sosial yang tidak terbentuk membuat orang terasing dari mayarakat. Dalam tingkat komunitas, kepercayaan tidak tumbuh apabila interaksi antara kelompok masyarakat tidak terjalin. Biaya sosial itu sangat besar.

Ke depan dampak pengukuran GNH ini akan membuat para ahli menghitung biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak hanya aspek ekonomi, tetapi akan lebih progresif. Biaya dampak sosial dan lingkungan hidup perlu dimasukkan dalam rencana proyek.

Sebagai contoh kecil, walikota Bandung misalnya pernah memberikan denda milyaran rupiah kepada pihak yang menebang  pohon. Denda itu diperhitungkan dari harga oksigen per tahun yang bisa dihasilkan oleh pohon usia 30 tahun yang ditebang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun