Mohon tunggu...
otan nato
otan nato Mohon Tunggu... sastrawan kuba

saya adalah manusia yang lebih tua dari pohon lebih muda dari gunung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangat Perjuangan Yang Tak Pernah Mati

16 Oktober 2025   16:04 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, Jawa Tengah - 14 Oktober 2025, Pemerintah Kota Semarang memperingati Pertempuran Lima Hari di Semarang, sebuah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini diisi dengan upacara yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, dan para veteran pejuang.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam pidatonya menekankan pentingnya semangat gotong royong dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam membangun Indonesia. Beliau juga mengajak masyarakat untuk terus berkreasi, berinovasi, dan menjunjung tinggi nilai integritas.

"Perjuangan tidak pernah ada kata usai. Hari ini kita menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam berbangsa dan bernegara," kata Ahmad Luthfi.

Pertunjukan Kolosal
Pertunjukan Kolosal
Peringatan ini juga diisi dengan pertunjukan kolosal yang menggambarkan semangat perjuangan para pejuang selama Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertunjukan ini menjadi puncak dari rangkaian upacara peringatan dan dihadiri oleh ribuan warga Semarang.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menambahkan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi sebagai refleksi atas beratnya perjuangan merebut dan mengisi kemerdekaan. Agustina juga mengajak generasi muda untuk memahami makna pengorbanan para pejuang dan memperkuat nilai patriotisme di kalangan masyarakat.


Pertempuran Lima Hari di Semarang sendiri terjadi pada 14-19 Oktober 1945, ketika rakyat Semarang melawan tentara Jepang yang belum sepenuhnya menerima kekalahan mereka dalam Perang Dunia II. Peristiwa ini menewaskan ribuan orang, termasuk dr. Kariadi, seorang dokter yang menjadi simbol perjuangan rakyat Semarang.

Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang menjadi momentum penting untuk mengenang korban dan semangat perjuangan para pahlawan, serta memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam membangun Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun