Mohon tunggu...
osy siliana
osy siliana Mohon Tunggu... Lainnya - 22107030001 Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

hobi saya bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk di Cek! Penyakit Ini Sederhana Namun Dapat Menyebabkan Kematian

20 Mei 2023   19:53 Diperbarui: 20 Mei 2023   20:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang punya banyak jenis emosi. Rasa sedih merupakan salah
satu emosi manusia yang paling banyak dirasakan seluruh manusia di dunia. Rasa sedih tidak
memandang manusia. Sedih pasti akan datang kepada siapa saja. Sedih bisa muncul saat
manusia mengalami kegagalan, sendirian, kesepian atau saat mengalami kehilangan sesuatu
atau seseorang yang disayang. Namun, sedih bukan lagi sekedar sedih. Ketika manusia
mengabaikan rasa sedihnya, disaat itu manusia bisa masuk kedalam suatu jenis penyakit
mental, yang mungkin sudah tidak asing ditelinga manusia, namun masih dipandang sebelah
mata atau diabaikan.
Penyakit mental karena kesedihan yang mendalam ini, dikenal dengan nama "depresi". Depresi
bukan lagi sekedar rasa sedih, namun merupakan suatu penyakit yang dapat mempengaruhi
pikiran, perilaku, atau bahkan kualitas hidup seseorang yang mengalaminya. Hal ini karena
kerap kali depresi membuat seseorang yang mengalaminya kehilangan motivasi untuk
beraktivitas, kehilangan minat pada apa-apa yang sebelumnya dia sukai, dan bahkan
kehilangan motivasi untuk hidup.
Rasa sedih yang sudah menyebabkan depresi, menjadi penyebab disabilitas nomor satu di
dunia. Data menunjukkan bahwa setidaknya, terdapat ratusan juta orang di dunia harus
berjuang melawan depresi setiap. Data ini juga menyebutkan bahwa belasan juta orang dari
ratusan juta tersebut merupakan orang-orang yang tinggal di Indonesia. Kebanyakan orangorang yang hidup disekitar penderita depresi, tidak menyadari bahwa orang terdekatnya
mengalami depresi. Hal ini karena bentuk dari depresi ini, kerap kali membuat pengidapnya
terlihat hidup seperti manusia normal tanpa penyakit. Orang-orang dengan depresi, juga tidak
selalu terlihat sedih. Karena hal inilah, terdapat beberapa kasus di dunia, bahkan di Indonesia
yang menyebutkan adanya korban bunuh diri, yang setelah ditelusuri penyebab utamanya
adalah depresi.
Ahli sains menyebutkan bahwa depresi ini bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan zat
kimia di otak. Namun, depresi tidak hanya disebabkan oleh hal tersebut. Terdapat faktor atau
penyebab depresi lainnya, seperti genetik pasien, faktor lingkungan yang mungkin kurang
supportif dan terbuka, kehilangan orang atau hal tersayang, faktor hubungan, dan masih banyak
lagi.
Lantas, bagaimana cara agar kita bisa mengetahui jika seseorang itu mengidap depresi?
Caranya adalah berkonsultasi dengan ahli di bidangnya, seperti psikolog dan psikiater, dan
tidak mendiagnosa sendiri. Namun, untuk membuat keputusan berkonsultasi dengan ahli, tentu
kita membutuhkan kesadaran terhadap gejala-gejala depresi yang mungkin saat ini kita
rasakan. Berikut beberapa tanda atau gejala depresi, yang mungkin bisa jadi penanda kamu
untuk mendatangi ahli.
1. Mengalami perasaan sedih, hampa, tidak ada harapan, dan sebagainya.
2. Kehilangan hasrat atau kesenangan untuk melakukan aktifitas-aktifitas.
3. Mengalami penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis atau signifikan.
4. Kekurangan/susah tidur (insomnia) atau tidur secara berlebih (hipersomnia).
5. Merasa kehilangan tenaga atau kelelahan setiap hari.
6. Kehilangan kemampuan motorik yang baik dalam beberapa waktu.
7. Munculnya rasa bersalah yang berlebihan atau rasa rendah diri (merasa tidak berguna).
8. Kehilangan fokus/konsentrasi, kehilangan kemampuan untuk berpikir dan membuat
keputusan dalam jangka waktu tertentu.
9. Membayangkan, memikirkan, merencanakan, atau memiliki keinginan untuk
mengakhiri hidup.
Gejala di atas, bisa digunakan sebagai penanda atau rambu bagi seseorang untuk mendatangi
atau melakukan konsultasi dengan ahli dibidang tersebut. Namun, gejala di atas, tidak dapat
dijadikan sebagai suatu tumpuan atau acuan. Sebab, tidak semua orang yang mengalami
depresi, merasakan gejala yang sama. Sebab jika di ibaratkan dengan kedalaman lautan yang
berbeda-beda, maka seseorang dengan depresi juga bisa mengalami depresi dengan kedalaman
atau tingkatan yang berbeda-beda pula. Seseorang dengan depresi ringan, mungkin mengalami
beberapa gejala yang dapat mengganggu, namun masih dapat di kontrol pula. Seseorang
dengan depresi sedang, mungkin mengalami beberapa gejala, yang sebagian masih dapat di
kontrol, namun sisanya tidak dapat di kontrol. Tingkatan depresi yang membutuhkan
pertolongan lebih, adalah seseorang dengan depresi berat. Karena orang-orang dengan depresi
berat, adalah orang-orang yang mengalami gejala depresi, yang gejala-gejala tersebut sudah
mengganggu aktifitas sehari-hari mereka. Orang-orang dengan depresi berat juga kerapkali
berpikiran atau bahkan sudah melakukan percobaan untuk mengakhiri hidup.
Orang-orang dengan depresi, kerap kali merasa bahwa depresi menjadi akhir dari segalanya
yang ada dalam kehidupan mereka. Banyak orang di dunia juga beranggapan bahwa penyakit
ini tidak dapat disembuhkan. Namun, depresi adalah penyakit yang masih bisa ditangani. Oleh
karena itu, selain dituntut untuk lebih peka dengan keadaan sekitar, setelah menemukan gejalagejala atau kondisi seseorang yang mengalami depresi, maka penting juga untuk mengajak
orang dengan depresi tersebut untuk mencari pertolongan ke tenaga media atau orang yang
sudah ahli dibidangnya. Atau jikapun tidak, kita harus bisa menjadi teman yang menenangkan,
membantu dan mengingatkan orang-orang dengan penyakit depresi untuk mencari
pertolongan.
Sama halnya seperti jenis sakit yang lain, depresi bukan penyakit yang menandakan seseorang
lemah. Namun, depresi merupakan penyakit yang butuh pengobatan atau penanganan dari ahli.
Jadi, itu dia mengenai rasa sakit yang menyebabkan penyakit depresi. Depresi bukan penyakit
yang sembarangan tapi masih sering diabaikan dan disalahpahami. Oleh karena itu, penting
untuk kita agar bisa menjadi teman yang dapat mendengarkan dan menemani orang-orang yang
mengalami penyakit ini. Jangan lupa untuk mengajak siapapun, termasuk dirimu sendiri jika
mengalami kondisi ini, untuk mendapatkan penanganan dari ahli. Jangan lupa juga, untuk
selalu berterima kasih, dan beristirahat atau mengambil jeda, sejenak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun