Mohon tunggu...
Sempurna Sesama
Sempurna Sesama Mohon Tunggu... -

Independent Target

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Facebook Dibeli LKS 4President RI“ untuk Indonesia Lebih baik

22 Februari 2014   22:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1383006052813460981

Facebook Dibeli Pemerintah RI“

Bila saat ini Facebook mengumumkan telah menyepakati persetujuan untuk mengakuisisi perusahaan penyedia layanan mobile messaging, WhatsApp. Nilainya sangat fantastis, Rp 220 triliun.

Tapi aksi korporasi yang akan dilakukan terhadap Facebook oleh „pemerintahan terpilih Indonesia“ dengan cara mengakuisisinya mungkin dengan nilai lebih dari seharga 26 miliar dollar AS (Rp 423 triliun) dinilai sebagai langkah "spectaculer". Harga yang dibayarkan terhadap perusahaan jejaring sosial itu mungkin dinilai kelewat mahal jika kelak bisa di terimanya. Hal itu mungkin saja bukan sekedar "isapan jempol" sebab hanya jika LKS 4President RI nya terpilih dan dipastikan memipin sebagai RI-1.

"Harga pembelian tersebut bisa saja sudah gila-gilaan, terlalu sangat mahal. Ini merupakan tanda bahwa mereka memilik gagasan spektakuler karena adanya jumlah user yang saat ini keberadaanya adalah masyarakat asia dan Indonesia khsusnya," ...

"meski ketar-ketir, dan jumlah user bisa dimungkinkan akan anjlok atau bahkan akan melambung tinggi, dan mereka akan mencoba untuk melipatgandakan user baru dengan membeli perusahaan. Namun, yang tak bisa dimungkiri, saat ini memang banyak sekali strategi yang ditempuh untuk meningkatkan jumlah user pada era dotcom," . Gagasan pembelian Facebook ini telah "mengerdilkan" aksi korporasi serupa terhadap model social media serupa seperti Instagram senilai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 11,6 triliun. Saat itu, juga banyak pihak yang sinis terhadap langkah selanjutnya akan berani mengakuisisi perusahaan jejaring sosial lain yang tidak jelas pangsa pasarnya. Gagasan sebagaimana disebutkan diatas hingga saat ini adalah suatu upaya dan strategi untuk memasuki  pesan mobile. Sebelumnya juga pernah mendekati perusahaan penyedia aplikasi berbagi foto melalui ponsel, Snapchat, dengan tawaran yang ditolaknya adalah sebesar 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun. Namun, seiring dengan kegagalan itu, pernah terjadi itu kemungkinan kedepan akan berhasil mencaplok beberapa media sejenis seperti WhatsApp, dengan jumlah penggunanya aktif telah mencapai 450 juta user per bulan.

Investor Antusias

Meski sekedar berupa gagasan untuk berhasil melakukan deal besar, harapan kedepan dipastikan bagi pemegang saham Facebook terlihat akan antusias menyambut aksi korporasi tersebut.  Meski demikian gagsan itu tidak percuma karena "pembelian tersebut mesti bersmaan dan sejalan dengan pemikiran investor di pasar modal. Pemodal akan mendapatkan pernyataan sebelumnya dari adanya gagasan terhadap usaha ini," ... Strategi "pembelian usaha itu bukan karena kehilangan perhatian penggunanya, sehingga mencoba untuk mengambil kembali dengan membeli aplikasi. Sebenarnya, hal itu tidak perlu dilakukan karena itu hanya membeli user saat mereka ada dalam kondisi tertentu. Facebook sebenarnya bisa mendapatkan pengguna dengan menciptakan kemampuan di situs yang dimilikinya," Chief market strategist  atas usaha diatas setuju dengan penilaian bahwa aksi korporasi itu merupakan langkah spectakuler atas pemebelian terhadap media social Facebook. bahwa gagasan "pembelian media social itu untuk bisa membawa bisnis ke depan dan dipercaya masa depan bisnis berada di perangkat mobile. Saya percaya, Indonesia ada potensi keuntungan dengan cara adanya gagasan tersebut – dan hal itu jelas akan dilakukan hanya jika LKS 4 President RI terpilih menjadi Presiden RI yang akan datang”… demikian tutup LKS 4President RI melalui pin BBM Voice 2A485689 di Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun