Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Curhat Megawati pada Jokowi Soal Desa

17 Januari 2021   19:45 Diperbarui: 18 Januari 2021   06:02 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Megawati Soekarnoputri (sumber: Handining/Kompas Cetak)

Teluk Babi: Langsung Kontak Presiden

Di sela-sela bicara soal pentingnya strategi pembangunan nasional lewat desa, Megawati bercerita tentang pengalamannya berbincang-bincang dengan ketua majelis permusyawaratan rakyat ('MPR") Kuba. Mega mengatakan diundang ke Kuba bersama suaminya Taufik Kiemas (almarhum).

Kepada sang ketua MPR Kuba itu, Mega tanya soal kegagalan serangan ke Teluk Babi dari orang-orang Kuba yang dilatih Amerika Serikat untuk menumbangkan pemimpin Kuba (waktu itu) Fidel Castro pada April 1961.

Ketika pasukan yang didukung AS mendaratkan ampibi di pantai Teluk Babi, pantai Kuba bagian selatan, nelayan desa di wilayah itu merasa curiga dan lapor kepada kepala desanya.

Kemudian Megawati melukiskan kisah dari "ketua MPR Kuba" itu dengan situasi di Indonesia. Katanya, kepala desa di Teluk Babi itu lapor langsung kepada Presiden Kuba saat itu. Karena dalam soal yang menyangkut pertahanan kepala desa diperbolehkan kontak langsung ke presiden. "Seperti kalau di Indonesia, kepala desa langsung telepon ke Pak Jokowi," ujar Mega. "Presiden langsung bilang 'go" untuk menghadapi serbuan dari Amerika itu," kata Mega dan serangan itu bisa digagalkan.

Menurut Mega, di negeri itu, pemerintah sangat tahu tentang data-data desa. "Maksudnya kita bukan mau tiru-tiru (mencontek), tapi saya ingin mengatakan desa itu adalah garda terdepan," ujar Mega.

Soal buruknya penyimpanan dan pengumpulan data di Indonesia, Megawati sekali lagi memperlihatkan pengalamannya waktu jadi presiden. Suatu saat, ia minta tolong ajudan untuk menanyakan di mana mata air Sungai Ciliwung kepada seorang menterinya yang terkait.

Beberapa lama kemudian, ketika Mega telah melupakan pertanyaan tersebut, ajudan malaporkan ada telepon penting dari menteri terkait."Saya lupa. Saya merasa tidak minta untuk ditelepon...Saya terima....Ketika itu menterinya bilang saya menanyakan soal masalah air, pentingnya masalah air.....Saya senyum sendiri, saya kan tanya di mana letak mata air Ciliwung, " demikian kata Mega.

Seraya menyebut nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini Basuki Hadimuljono, Megawati berharap agar soal masa menggelar data-data semacam itu, antara lain soal desa, termasuk mata air bisa lebih cepat disampaikan seperti kalau membuka youtube 

Menurut Sekjen Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ir Hasto Kristiyanto, acara ulang tahun ke-48 PDI Perjuangan ini memecahkan tiga rekor Muri, yakni untuk jumlah peserta daring terbanyak, tumpeng terbanyak dan pohon yang ditanam oleh partai politik.

Dikatakan, partisipan zoom dari 35 propinsi di Indonesia 73.416 dan jumlah akun zoom 1.347. Jumlah tumpeng yang dikumpulkan dan kemudian diberikan kepada rakyat sekitar 7.763 (tujuh ribu tujuh ratus enam pulu tiga). Pohon yang ditanam oleh parpol pemenang pemilihan umum (legislatif) 2014 dan 2019 ini sekitar 600.000 (enam ratus ribu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun