Di era digitalisasi yang pesat, bank-bank di Indonesia menghadapi tuntutan yang semakin meningkat: harapan pelanggan yang lebih tinggi, persyaratan regulasi yang lebih ketat, dan ancaman serangan siber yang semakin serius. Untuk menghadapi tantangan ini,Â
banyak lembaga keuangan di Jakarta dan berbagai wilayah di Indonesia beralih ke penambahan staf TI Indonesia, khususnya layanan penambahan staf TI Jakarta, sebagai strategi penting. Penambahan staf TI tidak hanya membantu mengurangi biaya, tetapi juga mempercepat inovasi, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan menjaga stabilitas operasional.
Model ini bukan sekadar mempekerjakan tenaga sementara. Sebaliknya, ini merupakan kemitraan strategis yang membantu bank mempercepat inisiatif digital sambil mengurangi risiko operasional. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa penambahan staf TI sangat penting bagi sektor perbankan.
Artikel Dibuat oleh Padepokan Tujuh Sembilan
1.. Kepatuhan terhadap Regulasi
Bank-bank di Indonesia harus mematuhi kerangka regulasi yang ketat saat menggunakan layanan TI pihak ketiga. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan regulasi seperti Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2022 tentang penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum. Regulasi ini mengatur bagaimana bank merencanakan, mengelola risiko, menangani keamanan siber, menjaga data lokal, dan bagaimana mereka dapat mengandalkan penyedia layanan TI eksternal.
Selain itu, ada Peraturan OJK No. 9/POJK.03/2016 tentang Prinsip Kehati-hatian bagi bank yang sebagian menyerahkan pekerjaan kepada pihak ketiga, yang mencakup pedoman tentang bagaimana tanggung jawab harus didefinisikan, mekanisme pengawasan, dan manajemen risiko dalam kontrak penambahan staf. Regulasi ini menegaskan bahwa meskipun bank menggunakan layanan penambahan staf TI, tanggung jawab akhir atas risiko TI, perlindungan data, dan ketahanan sistem tetap ada pada bank.
2. Akses ke Talenta Spesialis dan Kecepatan
Bank membutuhkan keahlian tingkat tinggi di bidang seperti keamanan siber, analitik data, dan infrastruktur cloud. Membangun semua keahlian ini secara internal membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama. Dengan penambahan staf TI, bank dapat dengan cepat memanfaatkan spesialis untuk menangani kebutuhan tertentu---baik berbasis proyek, sementara, maupun jangka panjang---tanpa menanggung beban penuh dari perekrutan dan pelatihan staf. Penyedia seperti Kazokku di Indonesia menyoroti bagaimana penambahan staf memungkinkan penyebaran cepat dan fleksibilitas.
3. Efisiensi Biaya, Fleksibilitas, dan Skalabilitas
Manfaat utama dari penambahan staf TI adalah fleksibilitas finansial. Alih-alih mempertahankan tim besar untuk kebutuhan puncak sesekali (misalnya, selama peningkatan sistem besar atau audit regulasi), bank dapat menyesuaikan jumlah staf sesuai kebutuhan. Kemampuan ini membantu menyeimbangkan biaya tetap dan variabel, mengendalikan biaya operasional, dan menyesuaikan sumber daya sesuai permintaan.
Selain itu, karena Jakarta memiliki konsentrasi besar penyedia layanan TI, ada tekanan kompetitif yang membantu menjaga harga tetap wajar sambil mempertahankan kualitas. Menurut Statista, pasar layanan TI Indonesia diperkirakan akan melampaui USD 2,1 miliar pada tahun 2025, mencerminkan permintaan yang kuat di berbagai sektor, termasuk perbankan.