Mohon tunggu...
Orchida_Nadia112
Orchida_Nadia112 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Success and happiness lie in yourself.So stay happy,and your happinness and you will form a strong character against adversity.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transfusi Darah untuk Penyakit Thalassemia

13 Januari 2021   17:56 Diperbarui: 26 Oktober 2021   20:42 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

        Thalassemia merupakan kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin sehingga mengakibatkan jumlah hemoglobin di dalam tubuh sedikit.Hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah yang berguna untuk mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh.Saat tubuh kekurangan hemoglobin,maka oksigen yang diantarkan ke seluruh tubuh tidak cukup dan mengakibatkan seseorang terkena ademia dengan gejala mudah merasalelah,lemah,dan bahkan sesak napas.Orang dengan thalassemia dapat mengalami anemia ringan ataupun berat.Anemia berat dapat mengkibatkan kerusakan organ dan mengakibatkan kematian.

Pembahasan 

         Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya secara total.Pengobatan yang paling optimal adalah dengan melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup.Efek samping dari transfusi darah yang terus-menerus yaitu berupa kelebihan zat besi (Fe), karena zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan.

        Transfusi darah dimaksudkan adalah untuk menolong manusia sedang mebutuhkan dalam menyelamatkan jiwanya.Darah yang dibutuhkan untuk keperluan transfusi bisa didapat langsung dari PMI atau bisa dari bnk darah.Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian,yaitu cairan yang disebut dengan plasma dan sel darah.Secara keseluruhan darah manusia kira-kira seperdua belas dari badan atau sekitar lima liter.Dengan rincian 55% berbentuk cairan atau plasma dan 45% sisannya adalah sel darah yang terbagi menjadi sel darah merah,sel darah putih,dan butir pembeku (trombosit).Yang dimaksud dengan plasma dengan plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning dan mengandung 91,0% atau 8,5% mineral dan 0,11% sejumlah bahan organik seperti lemak,urea,asam urat,kolestrol,dan asam amino.

       Sel darah terbagi menjadi tiga unsur.Unsur pertama dari darah manusia adalah sel darah merah.Setiap millimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah merah.Unsur kedua dari sel darah manusia adalah sel darah putih.Setiap satu millimeter kubik terdapat 6.000-10.000 sel darah putih.Unsur ketiga dari sel darah adalah butir pembeku atau trombosit.Jumlahnya sekitar 300.000 trombosit dalam setiap millimeter kubik darah.

     Dalam pelaksanaan transfusi darah hal penting dan harus untuk diermati oleh pihak medis adalah golongan darah donor dan golongan darah resepien.Golongan darah manusia terdiri dari AB,A,B,O.Hal ini dimaksudkan agar ada kecocokan antara donor dengan resepien karena antara golongan darah dan resepien tidak semua bisa saling memberi dan menerima.

       Gen thalassemia sangat luas tersebar, dan kelainan ini diyakini merupakan penyakit genetik manusia yang paling pravelen.Distribusi utama meliputi daerah-daerah pembatasan Laut Mediterania,sebagian besar Afrika,Timur Tengah,sub Benua India,dan Asia Tenggara.Dari 3% sampai 8% orang Amerika keturunan Italia atau Yunani dan 0,5%dari kulit hitam Amerika membawa gen untuk thalassemia beta.Di Indonesia sendiri jumlah penderita thalassemia hinggatahun 2009 naik menjadi 8,3% dan sayangnya 90% penderita tersebut berasal dari kalangan masyarakat yang kurang mampu.Di beberapa daerah Asia Tenggara sebanyak 40% dari populasi mempunyai satu atau lebih gen thalassemia.

        Secara klisis thalassemia dibedakan menjadi 3 tingkatan sesuai beratnya gejala klisis,yaitu :

Thalassemia Mayor 

   Penderita thalassemia ini mengalami anemia berat,mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa transfusi.Ini dapat berakibat fatal,karena efek samping dari transfusi darah yang terus-menerus yaitu berupa kelebihn zat besi.Hati dan limpa mengalami pembesaran akibat penangkap dan penghancur sel darah merah yang rusak secara berlebihan.Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan sel darah merah yang belum rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun