[caption id="attachment_314059" align="aligncenter" width="476" caption="sony music Indonesia"][/caption]
Jika bicara di Indonesia, selama tahun 2013, Fatin Shidqia Lubis sukses menaklukan industri musik tanah air. Ini terbukti dengan penjualan album perdananya yang mencapai multiplatinum hanya dalam waktu 3 minggu dirilis. Sekarang mungkin saja telah mendekati atau mungkin melampaui angka 1 juta keping. Beragam komentarpun telah sama-sama kita baca dan dengar. Pujian, rasa kagum dan bermacam-macam spekulasi tentang karir Fatin sudah tak terhitung. Tapi bagaimana tanggapan belahan dunia luar? Apa kata mereka tentang Fatin?
Youtube sebagai media sosial berbasis video terpopuler di dunia, ibarat 'pintu kemana saja' bagi Fatin. Sejumlah video audisinya saat mengikuti talent show X Factor Indonesia telah mencapai berjuta-juta viewers sehingga begitu mudah diakses oleh khalayak di penjuru dunia. Berbeda dengan komentator youtube asal Indonesia yang cenderung subjektif dalam hal suka dan tidak suka, para youtubers bule cenderung lebih objektif dalam meninggalkan komentar. Tentu tidak semua komentar berbahasa Inggris yang benar-benar ditulis oleh orang luar. Haters maupun lovers pun kadang sengaja berkomentar dalam berbagai bahasa meski hanya bermodalkan bantuan mesin penerjemah atau google translate.
Rata-rata para komentator luar indonesia berasal dari USA dan UK. Dan karena Fatin berhijab, ini juga menarik perhatian pecinta musik asal timur tengah. Kita sama-sama tahu bahwa penggemar musik asal USA dan UK punya standar selera yang tinggi dalam musik. Kedua negara itu boleh dibilang menjadi kiblat musik dunia. Tak heran jika untuk mendapatkan gelar 'go internasional', para biduan asia harus susah payah menaklukan kancah industri musik di sana. Lalu apa tanggapan mereka tentang Fatin?
Rata-rata komentator bule mengkritisi pelafalan kata Fatin saat menyanyikan lagu berbahasa Inggris. Hal ini pun sudah diakui Fatin jauh-jauh hari.
Beberapa komentar (terjemahan) yang menyinggung masalah Pronunciation : "Untuk orang yang tidak berbicara dalam bahasa Inggris, dia sudah bernyayi dengan sangat baik." "Dia punya suara yang enak, tapi Pronunciation-nya sedikit kacau." "Dia bernyanyi dan memikat. Tapi dia tidak mampu berbahasa Inggris dengan benar." "Aku suka suaranya, tapi di beberapa titik, aku tidak paham dengan apa yang diucapkannya. (Meskipun aku tahu lirik/lagu aslinya)" "Jika aku menyanyikan lagu Asia (berbahasa Asia), aku mungkin akan kesulitan. Karena aku tidak berbicara dengan itu (bahasa Asia). Bagaimanapun, Dia (Fatin) punya bakat."
Selain kritikan, banyak juga yang memberikan pujian untuk Fatin tanpa mempersalahkan Pronunciation yang lemah. Seperti pemilik akun ElvisMckim, yang cuma bilang "I love her singing, Awesome!!!". Umumnya mereka berasal dari beberapa belahan eropa dan Amerika latin.
Terkadang kita juga akan menjumpai komentar-komentar berbau SARA dari bule USA atau UK. Menariknya, mereka menyindir simbol agama meski tetap memuji keunikan suara Fatin.
"Bakar busanamu, aku yakin kamu akan segera jadi pop star." "Aku lebih senang mendengar suaranya (saja) tanpa ingin melihat yang dia kenakan."
Apapun komentar yang diterima Fatin, paling tidak, sedikit perwakilan masyarakat dunia telah mengakui keunikan suaranya. Meskipun itu cuma melalui unggahan video di youtube. Pujian disini lebih bernilai ketimbang apa yang diucapkan juri-juri X Factor Around the World yang mungkin tercampur basa basi semata.
Oh ya. Ijinkan saya menutup tulisan kali ini dengan sebuah pertanyaan : Jika hijab jadi halangan untuk go internasional, lalu siapa yang bisa menghalangi suara Fatin? @OrangMars
