Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan Pastoral PGI tentang Pemilu 2014

10 Februari 2014   22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:57 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JUDUL LENGKAP Pesan Pastoral Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Kepada Segena Umat Kristen di Indonesia Untuk Berpartisipasi dalam Pemilu Legislatif 2014

[caption id="attachment_321772" align="aligncenter" width="493" caption="pgi.or.id"][/caption] Pemilu Legislatif, sudah menghitung hari; rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih akan memilih Anggota DPR, DPD dan DPRD pada 9 April 2014. Setelah itu, berdasar konstelasi politik yang terbangun dan  terbentuk berdasar hasil 9 April, diteruskan dengan Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014.

Dua moment tersebut, bisa katakan, waktu sibuk dan kesibukan politik, politis dan politisi. Karena para politisi (lama/berpengalaman maupun dadakan) tingkat lokal, regional, hingga nasional, semuanya berupaya untuk terpilih dan dipilih oleh rakyat. Dengan itu, ia akan duduk sebagai anggota parlemen.

Upaya untuk menjadi terpilih dan dipilih itulah, kadang ada yang melakukan dengan cara-cara yang tak benar serta tidak bermartabat. Misalnya, mengusung sentimen SARA, politik uang, dan dengan cara-cara yang tak melanggar hukum, etika, dan hati nurnai.

Pemilu, terutama waktu sebelumnya hari H, di Indonesia memang masih rentan dengan hal-hal yang justru tak demokrasti serta ketidakberesan lainnya, bahkan bisa memicu konflik di/dan dalam masyarakat.

Oleh sebab itu, bukan saja peran pemerintah dalam mengedukasi masyarakat untuk bisa melakukan Pemilu dengan asas langsung, bebas, rahasia, serta demokratis, namun juga hal yang sana dilakukan oleh Ormas, LSM, dan Institusi Keagamaan. Intinya, semua komponen bangsa bertanggungjawab agar Pemilu Legislatif dan Pilpres dapat berjalan dengan baik, benar, aman, tanpa gangguan dari apa dan siapa pun.

Dengan demikian, PGI sebagai lembaga keumatan yang menaungi sebagian besar gereja-gereja di Indonesia, merasa perlu untuk menyampaikan Pesan Pastoral kepada segenap umat Kristen di Indonesia agar berpartisipasi dalam Pemilu 2014.

Untuk kali ini, Pesan Pastoral dari Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia tersebut juga menyangkut, tolak politik uang, memilih berdasar hati nurani; dan menolak golongan putih.

Secara khusus, ada 4 hal yang menjadikan PGI menolak golongan putih, sehingga dalam Pesan Pastoral tersebut, disebutkan

PGI berpendapat bahwa menjadi golput adalah sikap yang tidak tepat saat ini! Kalaupun saat ini dirasakan bahwa belum atau tidak ada partai (atau calon) yang baik dan benar-benar dapat mewakili aspirasi masyarakat, perlulah disadari bahwa kita berada dalam situasi minus malum, yaitu situasi dimana kita sulit menemukan atau bahkan tidak ada “figur” yang baik dan bermutu. Karena itu, yang kita lakukan sekarang adalah memilih “yang kurang buruk dari yang buruk’, sambil terus berdoa agar terjadi “pertobatan politik” supaya hasil Pemilu 2014 dapat membawa kebaikan bagi bangsa ini.

Selain hal tersebut, PGI juga berpesan KPU, Caleg, Pemilih, dan Gereja-gereja, dan diakhiri dengan Pedoman Memilih pada Pemilu 2014.

Secara lengkap klik

PESAN PASTORAL

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun