Hari Ini di Cianjur, Jawa Barat | Segala sesuatu memikik durasi 'Ada hingga Tiada;' era dan masa di antara 'Ada dan Tiada' tersebut, yang disebut usia, umur, dan rentang hidup serta kehidupan.
Semua makhluk, termasuk flora dan fauna, benda mati, hidup, bergerak, ataupun statis memiliki rentang usia. Setelah rentang usia itu berakhir, maka menjadi tiada. Kemudian, mungkin saja, dibuang (karena menjadi sampah), dikubur atau dikremasi, serta yang tersisa hanya ingata dan sejarah.
Sama halnya dengan virus Corona, yang pop disebut Covid-19. Covid-19 memiliki rentang usia tertentu ketika ada atau menempel pada benda-benda hidup dan mati. Covid-19 pun bisa mati dengan sendirinya jika tak cukup mendapat 'makanan' dari benda-benda yang ia tempelkan dirinya.
Covid-19 (akan) semakin berkembang biak, bertambah banyak, bahkan menjadi varian-varian baru jika menempel atau ada dalam makhluk hidup, misalnya manusia.
Tapi, Covid-19 (bisa) mati serta tak bertahan lama jika menempel pada benda-benda mati; ia tetap hidup pada durasi tertentu. Sehingga, seseorang bisa mengalami serangan Covid-19 jika menyentuh benda-benda yang tertempel virus. Atau, Covid-19, karena tertiup angin, terbang dari benda-benda mati ke atau masuk dalam tubuh melalui mulut, hidung, dan mata.
Rentang hidup Covid-19 di di benda mati tergantung pada suhu; misalnya, bertahan lama serta semakin kuat pada suhu rendah dan kelembaban udara tinggi.
Hasil studi yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (seperti yang dipublikasikan pada salah satu Aplikasi Dokter dan Kedokteran di Indonesia) menyatakan bahwa  durasi hidup Covid-19 pada benda-benda mati beragam.
Aluminium. Bertahan hidup selama 2 hingga 8 jam; jika alumunium itu dipanaskan di atas 50-60 derajat, maka Covid-19 langsung tewas
Sarung Tangan Operasi (yang biasa digunakan oleh tenaga medis). Bertahan hidup selama 8 jam.
Besi. Bertahan hidup selama 4-8 jam
Kayu. Bertahan hidup selama 4 jam
Kaca. Bertahan hidup selama 4 hari
Kertas. Bertahan hidup selama 4-5 hari
Plastik. Bertahan hidup selama 5 hari
Dari hal-hal di atas, agaknya, tak ada satu pun benda yang lolos dari 'bertenggernya' Covid-19. Dan, itu terjadi di/pada semua area, termasuk telepon seluler, dalam alat  transportasi, tempat ibadah, rumah pribadi, apartemen, pasar, mall, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, sangat tepat jika World Health Organization menyarankan agar sering membersihkan benda-benda di area publik dan pribadi dengan pembersih yang mengandung natrium hipoklorit, hidrogen peroksida, atau etanol.
So?
Bagaimana antisipasi agar Covid-19, yang secara tak terduga dan tidak diketahui, masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, dan mata? Atau, menempel di tubuh dan pakaian setelah, kita, anda dan saya, bepergian, ada di area publik, bertemu orang lain. Itu memang riskan.
Berbagai jejak digital menunjukkan bahwa upaya pencegahan dari serangan Covid-19 cukup sederhana atau mudah dilakukan.
Maka, setelah kita, anda dan saya berada di area publik, yang dilakukan adalah (i) mandi atau cuci badan terutama anggota tubuh yang terbuka seperti lengan, wajah, rambut, (ii) ganti pakaian (iii) pakaian bekas dipisahkan dengan lainnya atau masukan ke dalam ember berisi air atau rendam, (iv) konsumsi minuman atau makanan panas di atas 60 derajat; dengan harapan jika ada Covid-19 terlanjur masuk ke dalam tubuh  bisa mati, (v) kurangi, bahkan sebisa mungkin, tidak berada di ruangan yang ber-ac.
Cukuplah.
Mari Menyatu Basmi Covid-19
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini