Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Telaah Psikologi Perkembangan terhadap Rencana Pemulangan Anak-anak WNI Eks ISIS

13 Februari 2020   16:44 Diperbarui: 13 Februari 2020   17:39 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor, Jawa Barat | Setelah menolak pemulangan WN ISIS ex WNI, pemerintah RI, dengan berbagai pertimbangan, termasuk tanggungjawab moral kemanusiaan, masih mempunyai 'rencana' untuk mengembalikan anak-anak (usia 0-10 tahun dan yatim piatu) WN ISIState asal Indonesia ke Tanah Air. Itu baru rencana, dan bukan segera serta tidak merupakan prioritas; semuanya masih berproses.

Namun, walau baru berencana dan butuh proses, berbagai pihak sudah menanggapi hal tersebut, termasuk menolak atau tidak perlu memulangkan anak-anak tersebut. Dengan alasan bahwa anak-anak tersebut 'sudah dibentuk' menjadi eksekutor maut, algojo, dan penembak jitu. Bahkan, para penolak tersebut mempublikan (kembali) video-video dan narasi anak-anak ISIS dengan wajah garang, marah, memegang senjata, dan lain sebagainya.

Timbul tanya, apakah anak-anak yang terlihat di/pada video (yang beredar lagi) tersebut, kini masih berumur  antara 0 - 10 Tahun? Rasa-rasanya tidak. Itu juga bermakna, ada cukup banyak anak-anak dari WN ISIState asal Indonesia jelang dan pasca kehancuran ISIS; mereka inilah, mungkin bisa dipulangkan ke Tanah Air.

Namun, dibalik itu, apakah anak-anak tersebut masih murni atau belum 'dibentuk' menjadi sosok-sosok radikal seturut idiologi ISIS? Ada kemungkinan, mereka sudah dibentuk dan didoktrin sejak dini; tapi pembentukan itu terputus karena, misalnya kekalahan ISIS, orang tuanya tewas atau yatim piatu, dan kara serta terlantar di pengungsian.

Jika memang sikon aeperti itu, maka 'rencana' pemulangan anak-anak usia 10 tahun ke bawah tersebut, sebagai sesuatu yang baik dan benar. Dengan pertimbangan bahwa anak-anak itu masih bisa diperbaiki, dibimbing, dan dikembalikan ke 'jalan yang benar.' Upaya mengembalikan ke jalan yang benar itu, diperkuat dengan berberapa pertimbangan, antara lain

Perkembangan Iman

Anak-anak usia 0 - 10 (kadang hingga 12) tahun, mengalami dua tahap perkembangan iman yaitu intuitif dan mitis harafiah. Pada tahap itu, spitual dan religiusitas mereka terbentuk karena peran orang dewasa atau ayah-ibu, kakek-nenek, dan anggota keluarga lainnya yang serumah.    

Tahap perkembangan iman Intuitif/Proyektif; terjadi hingga kira-kira berusia delapan tahun. Hal-hal religius yang mereka lakukan (atau tiru) berdasarkan apa yang didengar dan lihat dari contoh dan tindakan-tindakan orang lain. Memori dan kesadaran dirinya mulai timbul, dan kemampuan mengambil peran orang lain (empati). Mereka nyaris tidak bisa membedakan antara fakta dan fantasi, bahkan Tuhan pun diartikan secara harfiah. Tuhan atau Allah dipikirkan dalam istilah-istilah magis dan antropomorfis; misalnya, Tuhan seorang pria tua yang memiliki janggut yang dapat melakukan apa saja..

Tahap perkembangan iman Mitis-Harfiah; terjadi hingga kira-kira 10-12 tahun. Mereka sudah menyadari sebagai bagian dari komunitas iman atau religius; komunitas yang di dalamnya ada anggota keluarga besarnya atau orang dewasanya lainya. Dan, komunitas tersebut mempunyai ciri serta kesamaan, misalnya tradisi, agama, bahasa, perilaku, bahkan legenda-legenda. Iman mereka ada dan bertumbuh karena 'iman yang bergabung' atau sama seperti orang-orang dalam komunitas. Tindakan dan perbuatan yang mereka lakukan pun, jika merupakan perintah (atau paksaan dari) orang dewasa, maka selalu dihubungkan dengan atau sebagai keharusan religius atau pun ajaran iman. Dan, dan jika mereka lakukan, akan memunculkan kebanggaan, apalagi jika orang dewasa disekitarnya memberi apresiasi positip atau pun pujian.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Umumnya, tahapan rentang hidup dan kehidupan seseorang terbagi

  • masa pra-natal, dalam kandungan ibu
  • masa bayi: kelahiran sampai akhir minggu ke dua,
  • masa bayi: akhir minggu sampai akhir tahun kedua,
  • awal masa kanak-kanak: 2 - 6 tahun hingga akhir masa kanak-Kanak: 6 sampai 10 - 12 tahun
  • masa puber-pra remaja, 10-12 sampai 13 -14 tahun,
  • masa remaja, 13-14 sampai 18 tahun,
  • masa dewasa, 18- 40 tahun,
  • usia pertengahan, 40-60 tahun,
  • usia lanjut, 60 sampai meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun