Orasi-orasi Prabowo seakan pembelajaran tentang demokrasi kepada siapa pun, terutama para pendukungnya. Suatu dorongan agar para pendukungnya melakukan banyak hal dalam rangka menjadi orang nomor satu RI.
Sayangnya, rakyat sudah menaruh curiga dan tak percaya pada Demokrasi ala Prabowo tersebut. Banyak orang melihat bahwa, kini Prabowo telah menunjukan ketidakberdayaan sebagai politisi yang tak bisa menerima kekalahan.
Jika sebelumnya, selama pecitraan diri, Prabowo begitu mempesona, tegar, dan PD untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik; namun semuanya buyar, lenyap, dan tak berbekas.
Kini yang muncul dari kubu Prabowo adalah perlawanan terhadap hasil kerja dari KPU dan demokrasi; mereka hanya menuding, menuduh, dan menyampaikan bukti yang tak terbukti.
Apa yang dilakukan Prabowo, kini sangat berbanding terbalik dengan, hal-hal baik yang pernah ia lakukan hari-hari sebelumnya, jauh sebelum Pemilu dan Pilpres.
Dengan demikian, dalam hati kecilku ikut menyetujui, " ... akhirnya terlihat dengan jelas dan terang benderang bahwa Prabowo tidak memberikan pembelajaran demokrasi kepada rakyat, ..."
Lalu, apa yang sementara Prabowo perlihatkan kepada rakyat dan bangsa Indonesia!?
Kutipan di atas merupakan catatan saya pada tahun 2014. Waktu itu, Prabowo, tanpa Hatta Rajasa, melakukan upaya hukum dalam rangka adanya pengakuan bahwa dirinya sebagai pemenang Pilpres 2014. Dan, upaya tersebut juga diiringi dengan sejumlah kegiatan kerusuhan, keagamaan, dan opini penyesatan publik.
Semuanya itu, kisah dan cerita Lama; dan sepatutnya dihapus dari memori ingatan. Ya. Setelah ramai-ramai Pilpres 2014, semua beda dan perbedaan harus digunakan, kemudian menyatu dalam kesatuan pembangunan Bangsa dan Negara.