Dengan demikian, ucapan Prabowo, sekali lagi membuktikan bahwa ia selalu menyampaikan sesuatu berdasar 'salah data dan fakta.' Atau, apa-apa yang disampaikan (oleh informan atau Tim Ses) kepadanya selalu berdasar pada hal-hal yang tidak benar, bahkan hoax.
Pertanyaannya, "Siapa yang mejadi pengumpul dan pemberi data ke/pada Prabowo?" Jawabannya, "Saya tidak tahu.' Namun, siapa pun dia atau orang tersebut, ia adalah selalu meberikkan ke/pada Prabowo sesuatu tang tidak berdasar data dan fakta. Jika benar, maka orang itu atau mereka justru bukan mengsukseskan Prabowo, namun menghancurkan dan merusak nama besar Prabowo.
Selain itu, [Note: Beberapa jam lalu saya memeriksa sejumlah video pidato di Youtube ketika Prabowo maju sebagai Cawapres dan Capres pada waktu yang lalu; dan membandingkan dengan orasi dan narasi Kampanye Pilpres 2019] pada Kampanye Pilpres 2019 ini, kualitas dan bobot orasi dan narasi Kampanye Prabowo sangat berbeda.
Jika pada waktu lalu, Prabowo masih sanggup menghentakan publik dengan janji-janji yang masuk akal, maka kini, sama sekali tidak ada. Yang muncul justru berbagai kritik yang tidak mendasar, meremehkan orang lain, serta hal-hal-hal tidak masuk akal lainnya. Bahkan, Prabowo biasa dan terbiasa dengan menyampaikan sesuatu yang bersifat mark up atau pun hiperbola, serta menakutkan publik.
Kasian.
Melihat hal tersebut, saya cuma berbisik kepada diri sendiri, "Apa yang diharapkan dari Orang Tersebut?"
Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ