Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gara-gara Artikel di Kompasiana, Saya Dituduh Mendukung Prabowo

18 Agustus 2018   23:31 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:02 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Laman Oborkeadilan

Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | 14 Agustus 2018 Jam 20:00, saya publikasi artikel dengan judul Prabowo Memilih Pasangan yang Pas dan Tepat; tanggal 15 Agustus artikel tersebut kemudian di copy paste secara utuh oleh Redaksi Obor Keadilan, dan menambah foto saya saya di awal tulisan. Artikel politik tentang Cawapres pasangan Prabowo tersebut kemudian menjadi virall, diterbitkan ulang oleh sejumlah Media Online Non Main Stream.

Sore Hari, sekitar 16.00 WIB muncul tanggkapan layar (lihat foto di atas) artikel yang dipublikasikan oleh laman Oborkeadilan, dan ditambah dengan kata-kata seperti Opa Jappy Pendukung Prabowo, Opa Penyusup, Gara-gara sesuatu, Opa berpaling dari Jokowi, dan kata-kata lain yang sejenis dengan itu.

Intinya, gara-gara foto yang tersebar itu, nama saya menjadi bahan celaan di sejumlah Grup WA para Pendukung Jokowi, termasuk Grup WA INDONESIA HARI INI.

Saya, yang melihat foto dan membaca semua posting tersebut, jadi senyum dan tertawa, sambil berpikir panjang serta bertanya dalam hati, "Kok bisa ya, orang menyebar issue dan fitnah berdasarkan sepotong gambar tangkapan layar?"

Reaksi diamnya saya, berdampak buruk; ternyata diam itu tidak lagi emas, sebab sejumlah posting negatif juga masuk ke nomer WA saya. Agaknya, sebaran foto dan kata-kata tudingan dan tuduhan tersebut cukup masif, sehingga berkembang menjadi sebaran fitnah yang sangat keji dan menjijikan. Hal tersebut, menjadikan saya (dan dibantu beberapa teman) berusaha menelusuri siapa yang memulai sebaran fitnah itu. Dalam tempo menit, kami berhasil menemukan penyebar issue negatif itu; ternyata dia adalah 'seorang tokoh relawan' pendukung salah satu pasangan Capres/Wapres.

'Sang Relawan' itu, entah apa motivasinya, hanya menyebarkan tangkapan layar tanpa link atau pun (copas) isi artikel, kemudian mengiring opini pribadi (yang sesat dan ngawur) bahwa Opa Jappy adalah pendukung Prabowo dan lain sebagainya. Sungguh suatu perbuatan yang sangat keji dan tak bermartabat. Namun, saya (dan juga teman-teman) memutuskan untuk membiarkan saja atau tidak perlu (segera) menanggapinya; dengan pertimbangan, menanti waktu yang tepat, ketika image tangkapan layar sudah tidak virall. Juga, pertimbangan lain bahwa model fitnah seperti itu akan mudah dilupakan.

Benar, kemarin dan juga hari ini, image tangkapan layar tersebut sudah tak laku; bahkan sejumlah besar teman, ketika bertemu pada waktu Upacara Perayaan HUT RI di Istana Merdeka, menyatakan bahwa, "Saya/kami tidak percaya kata-kata orang yang fitnah Opa;" atau "Saya sudah tahu yang sebenarnya, setelah membaca seluruh isi artikel  Prabowo Memilih Pasangan yang Pas dan Tepat;" juga ada kata-kata yang cukup pas dan tepat, "Orang itu tidak pahami yang ia baca, karena hanya membaca judul, kemudian membuat opini salah, serta menyebarkan berdasarkan ketidaktahuan atau pun kebodohanya."

Kalimat atau pendapat yang terakhir tersebut, yang menjadi perhatian saya. Ya, ia menyebarkan opini salah karena tidak tahu dan tak mengerti; dan hanya mau merusak nama baik orang lain. Jadi, apa pun jawaban  (kepadanya) dari saya, maka tak bisa dimengerti, sebab akalnya tak bisa menerima, menjangkau, memahami pesan-pesan yang ada pada artikel Prabowo Memilih Pasangan yang Pas dan Tepat.

Timbul tanya, mengapa ada orang seperti itu? Jawaban sederhananya adalah Si Penyebar (image tangkapan layar dan) fitnah, adalah orang yang tidak memiliki pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memang berencana untuk menjelekan nama orang lain; dan itu adalah perbuatan tidak menyenangkan. Sekali lagi, dengan dasar bahwa Si Penyebar adalah orang yang tak punya pendidikan yang memadai, maka saya (dengan nasehat teman-teman) pun tak perlu membantah langsung, melainkan dalam bentuk tulisan.   

Menurut saya, mungkin juga anda, hal seperti di atas, bisa saja terjadi ke/pada siapa saja; yaitu mengalami reaksi dan tudingan negatif berdasar salah menangkap pesan (dari) artikel atau tulisan (kita) yang dibaca. Ini adalah suatu kekurangan dan kelemahan menangkap dan memahami pesan yang terkandung (dalam) pada suatu artikel. Hal seperti itu, terjadi karena banyak faktor, antara lain,

Hanya Membaca Judul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun