Mohon tunggu...
Ony Jamhari
Ony Jamhari Mohon Tunggu... profesional -

Ony Jamhari adalah Entrepreneur, Travel Writer, and Educator FB Page: Travel with Ony Jamhari Instagram and Twitter: @ojamhari or @alsjuice

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terdampar di Pulau Pari, Kepulauan Seribu

12 Februari 2015   21:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:19 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu tepatnya pada tanggal 2-8 Februari saya menghabiskan liburan musim dingin di Indonesia bersama dengan mahasiswa dari SolBridge International School of Business, Daejeon, Korea Selatan yang sedang mengadakan program “Global Challenge” di Jakarta, Indonesia. Ada empat belas mahasiswa dari Korea Selatan, China, Viet Nam, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Rusia dan satu profesor dari India yang mengikuti kegiatan ini.

[caption id="attachment_396447" align="aligncenter" width="630" caption="Global Challenge Project, Indonesia "][/caption]

Program Global Challenge berlangsung dari tanggal 2-8 Februari 2015. Selama di Indonesia mereka dihost oleh Binus University International. Global Challenge di Indonesia adalah program yang dibiayai oleh pemerintah Korea Selatan. Semua mahasiswa tidak perlu membayar dalam program ini. Kebetulan SolBridge mendapatkan dana hibah untuk program internasionalisasi. Mereka dipilih berdasarkan dari prestasi akademik dan juga dari pemenang beberapa kejuaraan yang dilakukan di SolBridge.

Saat ini SolBridge menjadi satu-satunya sekolah bisnis internasional di Korea Selatan dengan jumlah siswa asing lebih banyak dari mahasiswa lokal: 70% mahasiswa asing dan 30% mahasiswa Korea. Dalam program ini mereka belajar mengenai kebudayaan dan bisnis di Indonesia. Indonesia saat ini menjadi ‘pretty woman’ untuk Korea Selatan. Korea berinvestasi besar di Indonesia. Perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan pasar di negeri berpenduduk kurang lebih 240 juta ini.

Bagi mahasiswa Korea dan asing pergi ke Indonesia adalah sebuah impian. Setelah lulus kuliah biasanya mereka mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan Korea yang global. Ini kali pertama mereka pergi ke Indonesia. Di Indonesia mereka belajar bahasa Indonesia, bermain musik Angklung, kuliah mengenai bisnis dan Marketing 3.0 oleh Bapak Hermawan Kartajaya, kunjungan ke KEB Hana Bank, dan juga mengadakan Case Competition dengan tema perusahaan Korea.

[caption id="attachment_396441" align="aligncenter" width="630" caption="Belajar Musik Angklung "]

14237252801056181045
14237252801056181045
[/caption]

Island Hopping ke Kepulauan Seribu

Pada akhir program, semua peserta mendapatkan kesempatan berwisata ke Kepulauan Seribu. Wisata “Island Hopping” di sini juga yang pertama kali bagi mereka. Di Korea Selatan pergi ke pantai terlebih pulau adalah hal yang sangat “mewah”. Hal ini tidak lain karena di sini tidak banyak pantai dan pulau. Apalagi yang berpasir putih. Mereka bisanya pergi ke kota Busan atau Pulau Jeju untuk menikmati ini semua.

Tepat jam enam pagi kami semua sudah bersiap menuju pantai Marina Ancol. Langit sedikit mendung kala itu. Sesampainya di sana kami semua terkesan dengan kapal-kapal yang bersandar rapi. Di samping kapal-kapal yang bersandar, kita bisa melihat rumah-rumah mewah di Ancol. Saya menjelaskan bahwa banyak orang kaya di Indonesia. Orang-orang yang tinggal di rumah-rumah tersebut kemungkinan adalah pemilik kapal-kapal ini.

[caption id="attachment_396443" align="aligncenter" width="630" caption="Marina Ancol "]

1423725330723082662
1423725330723082662
[/caption]

Untuk pergi ke Kepulauan Seribu ada dua dermaga yang dapat digunakan: Muara Angke dan Marina Ancol. Di Marina harganya lebih mahal karena biasanya penumpang menggunakan kapal carteran. Kami memilih Marina Ancol karena pertimbangan waktu dimana akan lebih cepat sampai ke pulau.

Sesudah menikmati suasana pagi di dermaga Marina dan mengambil gambar, kami masuk ke kapal yang telah kami sewa. Di dalam kapal ada peralatan hiburan dan juga jaket pelampung. Kapal ini dapat memuat kurang lebih dua puluh orang. Kami pun bersiap untuk menuju ke Pulau Harapan tempat di mana kami akan menginap. Perlu waktu kurang lebih dua jam untuk sampai ke Pulau Harapan dengan kapal ini.

Kapal melaju dengan perlahan-lahan. Tidak terasa bahwa ombak pagi hari tersebut begitu besar. Goncangan-goncangan di dalam kapal benar-benar dapat kami rasakan. Sesudah tiga puluh menit berjalan, separo dari kami pusing dan mual. Saya sedikit cemas dengan kondisi ini. Tidak pernah saya membayangkan sebelumnya bahwa keadaan menjadi tidak begitu mengembirakan. Saya meminta kepada petugas kapal untuk merapat ke pulau terdekat. Pulau tersebut adalah Pulau Pari.

[caption id="attachment_396444" align="aligncenter" width="630" caption="Virgin Beach, Pulau Pari "]

14237254002107012823
14237254002107012823
[/caption]

Ada rasa takut dalam hati saya kala itu. Hal ini tidak lain karena saya bersama dengan orang-orang asing. Saya tidak ingin bahwa kejadian kapal ferry dan Air Asia terulang. Akhirnya kami semua sampai selamat di Pulau Pari. Suasana di pulau Pari sedikit sepi. Hal ini karena hari Jumat. Di sana kami kemudian beristirahat untuk makan dan minum. Pemandu kami meminta kami pergi ke “Virgin Beach” di Pulau Pari.

Rombongan kami yang kebanyakan pusing dan mual begitu bergembira setelah sampai di “Virgin Beach”. Mereka tidak menyangka bahwa pantai di sini sangat indah. Kami semua kemudian beristirahat di sebuah restauran. Hujan mulai turun kala itu. Saya menjelaskan kepada semua rombongan bahwa kemungkinan kita tidak akan melanjutkan perjalanan tetapi akan bermalam di pulau atau kembali ke Jakarta jika cuaca tidak baik.

Pada bulan Januari dan Februari curah hujan memang sangat tinggi. Kita harus berhati-hati ketika melakukan perjalanan pada bulan tersebut terutama ke pantai. Setelah beristirahat dan kami semua sedikit tenang akhirnya saya meminta mereka memilih untuk melanjutkan perjalanan atau tinggal di Pulau Pari dan kembali ke Jakarta. Mereka semua memilih untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Harapan.

[caption id="attachment_396448" align="aligncenter" width="560" caption="Ombak di Kepulauan Seribu "]

1423725744186699715
1423725744186699715
[/caption]

Indahnya Kepulauan Seribu

Pejalanan ke Pulau Harapan dari Pulau Pari ditempuh dalam waktu satu jam. Kali ini semua peserta lebih siap. Mereka memilih tidur untuk menghindari goncangan kapal karena ombak yang tinggi. Cuaca sedikit bagus kala itu. Langit mulai biru ketika kita sampai di pulau. Akhirnya perahu kami merapat di dermaga Pulau Harapan. Rasa lega dapat saya rasakan ketika akhirnya kami selamat sampai di sini. Semua peserta juga nampak gembira.

[caption id="attachment_396450" align="aligncenter" width="630" caption="Sampai di Pulau Harapan"]

1423725800530243242
1423725800530243242
[/caption]

Kami kemudian pergi ke home stay untuk menaruh barang dan makan siang. Home stay bertingkat dua ini penuh terisi dengan rombongan kami. Para peserta sedikit terkejut dengan toilet yang berada di Indonesia. Saya menjelaskan bahwa ini adalah ‘the real Indonesian house’ sangat berbeda dengan di Korea atau negara lain. Sesudah makan siang kami kembali ke dermaga untuk melakukan “Island Hopping”.

Tujuan pertama kali adalah snorkeling di dekat Pulau Perak. Ini adalah kali pertama juga bagi semua peserta bersnoreking. Banyak yang merasa takut pada awalnya tetapi saya dan pemandu memastikan bahwa olahraga ini aman dan pasti nanti mereka akan ketagihan. Kurang lebih satu jam kami menghabiskan snorkeling di sini sebelum perahu merapat di Pulau Perak.

[caption id="attachment_396451" align="aligncenter" width="630" caption="Snorkeling di sekitar Pulau Perak "]

14237258381000915993
14237258381000915993
[/caption]

Pulau Perak begitu indah dengan pasir putihnya. Semua peserta nampak asyik bermain pasir dan juga ayunan di sekitar pulau. Saya sendiri menghabiskan waktu untuk makan gorengan pisang dan bala-bala sambil minum kopi. Indonesia begitu indah. Semakin saya menjelajah Indonesia semakin saya dapat melihat kebesaran Indonesia. Pulau Perak hanya satu dari 17,000 ribu pulau di Indonesia. Sayapun ‘bermimpi’ suatu saat bisa mengelilingi Indonesia.

Setelah puas kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Gosong. Pulau kecil ini berada di tengah lautan. Air di pulau ini begitu jernih. Sekali-kali kami dapat melihat ikan kecil di bawah perahu kami. Sekali lagi kami dapat merasakan keindahan Kepulauan Seribu. Di tempat ini selain pasirnya yang berwarna putih, kami juga dapat menikmati berbagai karang laut. Beberapa peserta seakan tidak percaya bahwa mereka dapat menikmati semua ini langsung. Biasanya mereka hanya menonton dari TV atau internet.

Tepat jam lima sore kami harus kembali ke Pulau Harapan. Dalam perjalanan kembali kami dapat menikmati indahnya sunset dari atas perahu. Walaupun semua peserta nampak kelelahan, mereka semua sangat gembira. Sampai di home stay kami kemudian makan malam. Hujan kemudian turun dengan lebat. Acara BBQ yang sudah kita rencanakan harus dibatalkan karena hujan. Malam itu kami semua tidur dengan pulas.

[caption id="attachment_396452" align="aligncenter" width="630" caption="Sunset di Kepulauan Seribu"]

14237259451216311118
14237259451216311118
[/caption]

Pagi harinya kami harus bangun pagi untuk menikmati sunrise di Pulau Harapan. Hanya ada lima orang yang bangun. Hujan rintik-rintik ketika kami keluar dari home stay pada jam lima pagi. Hujan sempat berhenti. Sesudah makan pagi kami lanjutkan untuk berkeliling ke Pulau Bulat di dekat Pulau Harapan. Kami menikmati pagi hari tersebut di pulau. Sambil menerawang jauh, sekali lagi kami bersyukur bahwa kami dapat menikmati indahnya Kepulauan Seribu.

Sesudah makan siang, kami kembali ke Jakarta. Cuaca yang bagus membuat perjalanan kami menjadi lancar. Beberapa kesan tentang Indonesia seperti Jakarta is green, Nasi goreng … oh … nasi goreng … I love it, The traffic is just unbelievable, I love fried banana, The internet here is too slow, I love Teh Botol, The public toilet is exotic, I love WoW Marketing, I love Indomie, Sawo and Mangosteen are really delicious, Indonesian language is sexy, I am afraid of asking a plastic bag in the convenient store, The mosquito here is so kind, Why they are many cats at Harapan Island without tails, etc Overall, we love Jakarta and we will miss Indonesia.

Sebagai guru yang mendampingi mereka saya sangat senang mendengar kesan-kesan positip tentang Indonesia dari mereka. Hal ini penting karena sesudah program biasanya mereka akan bercerita pengalaman mereka selama di Indonesia. Semoga wisata pulau di Indonesia semakin berkembang dan banyak orang Indonesia yang mau berwisata di dalam negeri.

[caption id="attachment_396453" align="aligncenter" width="630" caption="Pulau Gosong di Kepulauan Seribu "]

1423725993403837962
1423725993403837962
[/caption]

(Daejeon, 12 Februari 2015, Global Challenge Project, FB Travel with Ony Jamhari)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun