Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Human Resources - Public Speaking Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku best seller Pakar Public Speaking Indonesia versi koran kontan Founder Public Speaking Academy CEO Founder The Laundry Company Property Devloper & Investor Motivator Keuangan versi Metro TV

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kode Keras Audiens Bosan

8 Februari 2022   10:47 Diperbarui: 8 Februari 2022   11:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Motivator | Pembicara "Memahami bahasa tubuh audiens Anda saat memberikan presentasi akan membantu Anda mengetahui kualitas presentasi yang sementara Anda bawakan" Ongky Hojanto

Informasi yang akurat terkadang kita peroleh dari bahasa tubuh seseorang dan bukannya dari kata-kata yang diucapkan, oleh karena itu Anda perlu memiliki kepekaan dalam membaca bahasa tubuh audiens Anda, saat memberikan presentasi.

Ada tiga bahasa tubuh yang perlu di perhatikan sebagai pertanda audiens Anda mulai bosan dengan cara presentasi atau materi presentasi yang Anda jabarkan :

1. Menguap

Menguap merupakan indicator awal bahwa audiens telah bosan dengan presentasi Anda. di perlukan penyegaran, berupa permainan, diskusi kelompok atau lemparkanlah humor untuk membuat suasana kembali menjadi segar.

Kebosanan terkadang disebabkan karena intonasi suara yang datar, volume suara yang kecil, kecepatan suara yang pelan  serta energy yang kurang dapat dirasakan oleh audiens dari setiap kata yang Anda keluarkan.

2. Sibuk sendiri

Indokator kedua adalah audiens mulai melakukan kesibukan sendiri-sendiri, seperti bermain handphone, bercerita atau juga mereka mencoret-coret dikertas dan tidak focus melihat Anda. jika audiens sibuk menulis sesuatu di handphone mereka, bisa jagi mereka mencatat materi Anda di sana, jadi hati-hatilah untuk berasumsi.

3. Masuk keluar ruangan

Beberapa orang audiens Anda masuk dan keluar ruangan secara bergantian, ini juga harus Anda perhatikan. Mungkin, ini saat Anda memberikan jedah 15 menit untuk memberikan kesempatan audiens ke toilet agar frekwensi masuk keluar mereka berkurang dan efektifitas kelas meningkat.

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun