Mohon tunggu...
Amir pares
Amir pares Mohon Tunggu... Jurnalis - berlatar belakang seorang pencari informasi

parepare kota bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Social Distancing Dimanfaatkan Warga Produksi Masker Kain

3 April 2020   18:21 Diperbarui: 3 April 2020   18:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PAREPARE-Ditengah merebakanya covid-19 di Indonesia, alat kesehatan seperti masker masih menjadi buruan warga dan mengakibatkan kelangkaan di pasaran.hal itu membuat seorang warga di kota Parepare Sulawesi Selatan berinisiatif membuat masker berbahan kain katun kini mulai diserbu pemesan dari berbagai wilayah di indonesia. 

Viviana warga jalan Takkalao kecamatan Soreang Kota Parepare, berisnisiatif membuat masker berbahan kain katun ditengah kelangkaan masker, disebabkan tingginya permintaan dan penggunaan masker sejak merebaknya covid-19 di indonesia, sehingga membuat masker di pasaran menjadi langka dan harganya mahal. Menurut Viviana, awalnya hanya coba-coba membuat masker untuk pribadi dan dibagikan kepada tetangganya secara gratis. 

"awalnya sih, coba-coba, untuk keperluan pribadi juga dibagikan kepada tetangga secara gratis. Tetangga saya bilang kenapa tidak produksi banyak, ini sangat bagus untuk dikembangkan apalagi ditengah kelangkaan masker,"terang Viving sapaan, saat ditemui di sela istirahat usai memproduksi masker.

Karena dianggap positif oleh warga, akhirnya Viviana termotifasi memperbanyak produksi untuk dijual di pasaran dan mempromisikannya melalui media sosial facebook, hingga akhirnya pemesan pun datang dari berbagai daerah di Sulawesi selatan bahkan di luar Sulawesi seperti pulau Jawa dan Jayapura serta beberapa daerah lainnya di Indonesia. Proses pekerjaannya pun sangat sederhana kain katun yang sudah digunting dijahit layaknya bentuk masker pada umumnya kemudian disterilkan dengan menggunakan strika listrik. 

Viviana hanya dibantu oleh seorang suami dan satu orang karyawan.masker buatannya pun terbilang murah satu lembar untuk ukuran anak-anak seharga 3 ribu rupiah per-lembar dan untuk dewasa seharga 3.500 rupiah perl-lembarnya. Hingga kini Viviana mulai kewalahan melayani permintaan pemesan yang jumlahnya mencapai ribuan lembar, karena keterbatasan alat mesin jahit ia hanya bisa memproduksi masker sehari 120 lembar.selain itu ia juga mengaku mulai kesulitan mencari bahan baku yang dipakai untuk membuat masker diduga mengalami kelangkaan dipasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun