Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Penjaga Pos Kamling dan Dusun yang Penghuninya Bodoh

2 September 2020   20:05 Diperbarui: 3 September 2020   18:19 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (alinea.id)

Ada nasi yang dikepal-kepal sebagai simbol nyala lampu, serta kacang panjang sebagai simbol kabel listrik. Di tengahnya nampak telur dadar sebagai simbol mentari dan telur rebus sebagai simbol rembulan. Harapannya segera ada terang di dusun mereka.

Seorang tokoh yang dianggap penting dan dianggap tidak bodoh sedang memimpin do'a. Suasana khusyuk diiringi lantunan do'a mirip mantra. 

Tak ada yang baku pada do'a yang mirip mantra itu. Sehingga setiap kenduri lantunan do'a mirip mantra itu pun berubah-ubah. Apalagi setelah do'a dilanjutkan dengan mengheningkan cipta. Berdiam diri sampai kantuk tiba. Otomatis setelah itu mereka akan bubar sendiri.

Jika kenduri sudah bubar, barulah terdengar suara hewan bersahutan lagi. Bukan gara-gara kelaparan. Justru hewan-hewan itu sedang menolak nasi kepal yang disuguhkan di kandang. "Ayo dimakan, saya sudah ngantuk, mau tidur" perintah pemilik hewan.

"Hoooooo" suara sapi menolak suguhan nasi kepal.
"Embeeeekkk" suara kambing mengejek Sapi. Jika diterjemahkan kira-kira begini artinya: "Emang enak makan nasi kepal?"
"Kruuuk...kruuukk" suara ayam betina menyahut di kandang lainnya. Mereka sibuk melahap nasi kepal untuk memenuhi temboloknya. Hanya di dusun itu saja ayam ikut menjadi bodoh dan tidak rabun matanya. 

"Hemmm nasi kepal lauk peyek ini" gumam ayam betina yang mengira kotoran kering seperti peyek.

Sementara itu, seekor ayam jantan sedang menyimpan kokoknya. Ia sudah mengendap-endap di balik semak bersama anjing untuk menggasak sisa-sisa makanan kenduri yang tak sempat dibungkus dan ditinggal begitu saja.

Jadi, menurutmu siapa diantara mereka yang cerdas? ayam jantan atau anjing? Kau pasti akan menjawab ayam jantan ya? Kau pun mengira bahwa ayam jantan bisa makan nasi, sedangkan anjing lebih menyukai daging dibanding nasi. Begitukan perkiraanmu? 

Kau boleh mengira seperti itu. Sebab anjing telah mengabarkan pada ayam jantan bahwa penghuni dusun telah membunuh beberapa anak-anak ayam sebelum telur-telur itu menetas.

Untuk membuktikan itu, maka diajaklah ayam jantan sebagai bapaknya untuk menghitung korban anak-anak ayam yang mati sia-sia. Anjing itu pun berdalih bahwa ia harus memakan telur dadar untuk mengembalikan arwah anak-anak ayam pada telur yang dierami ayam betina. 

Lalu apa yang diperoleh ayam jantan disitu? kacang panjang? bukan, bukan itu. Ayam jantan itu justru mengumpulkan sisa telur rebus sebagai bukti bahwa mayat anak-anak ayam telah pucat. Ia akan menunjukkan bukti itu kepada ayam betina. Dengan begitu ayam betina tidak mengomel lagi. Ayam betina akan percaya bahwa anak-anak ayam telah mati dan kelak mau disetubuhi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun