Penduduk Korea Selatan gemar mengkonsumsi ikan pari. Bisa dijadikan sushi atau juga hongeohoe di mana ikan pari itu difermentasikan dulu sebelum kemudian dimakan. Walaupun baunya menyengat, tapi ya yang suka banyak. Mirip-mirip orang Indonesia juga dengan keberagaman makanan yang diolah dengan cara difermentasikan.Â
Jelas, kebutuhan ikan pari sangat besar, namun, ketersediaan ikan ini terbatas apalagi di musim-musim tertentu. Harganya pun mahal. Namun, di dunia ini ada negara yang ikan parinya banyak namun orang-orangnya nggak suka makannya. Negara itu ialah Suriname, negara kecil yang nyempil antara Brasil, Guyana dan French Guiana. Bagi Indonesia, Suriname ini punya kedekatan tersendiri sebab orang Jawa sudah berada di sana sejak akhir abad ke-19. Bahkan kalau nemu orang lokal bicara pake bahasa Jawa ya nggak aneh.
Nah, keberadaan ikan pari inilah yang bikin Park Eung-Soo (Hyun Bong-Sik) punya ide untuk mengekspor ikan pari ini ke Korea. Untuk melancarkan usahanya, ia butuh bantuan kawan dan kepada Kang In-Gu (Ha Jung-Woo) lah tawaran dan permohonan itu ia berikan. Kang In-Gu sendiri tak langsung mengiyakan tawaran itu.Â
Butuh waktu untuk ia meyakinkan istrinya Hye-Jin (Choo Ja-Hyun) agar memberikan izin. Jelas saya Hye-Jin khawatir. Kalau In-Gu ke Suriname itu artinya ia dan kedua anaknya akan hidup terpisah. Apalagi, usaha bengkel mobil milik suaminya mau tak mau akan ditutup karena tak ada orang yang mengurus.Â
Dengan berat hati Hye-Jin memberikan izin. "Asal kau tetap ke gereja," ujar istrinya memberi syarat. Hye-Jin adalah umat yang taat. Ia percaya, jika suaminya tetap dekat dengan Tuhan maka pertolonganNya pun akan mudah didapatkan.
Apa yang dibayangkan Hye-Jin terbukti. Saat Eung-Soo dan In-Gu harus berhadapan dengan Chen Zhen (Chang Chen) ketua kelompok preman asal Tiongkok yang memeras usaha ikan parinya, dengan muka babak belur Eung-Soo dan In-Gu mendatangi gereja untuk beribadah. Hmm, sebetulnya hanya untuk mengambil foto untuk dikirimkan ke Hye-Jin sebagai bukti kalau In-Gu tetap ke gereja.
Namun di situlah pertolongan hadir. Di gereja, mereka berdua ketemu dengan pastor Jeon Yo-Hwan (Hwang Jung-Min) yang rupanya tak hanya memimpin peribadatan, namun juga punya pengaruh besar kepada orang-orang di sana. Konon, Yo-Hwan ini pun dekat dengan presiden. Makanya, saat Yo-Hwan meminta Eung-Soo dan In-Gu berjalan bersamanya menemui Chen Zhen, preman pecinan itu tak mampu berkutik banyak.Â
Sayangnya, ternyata rumah peribadatan tak melulu diisi oleh orang baik. Kadang Tuhan "membiarkan" orang-orang jahat menguasai rumah peribadatan untuk memberi tahu jika jangan pernah terkecoh dengan penampilan luar seseorang. Pastor Yo-Hwan yang dikira baik hati dan mau membantu ternyata memanfaatkan kapal pengiriman ikan pari untuk menyelundupkan kokain!