Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Indian Predator: The Butcher of Delhi", Film Dokumenter Menyibak Aksi Penjahat Mutilasi di India

9 September 2022   14:30 Diperbarui: 9 September 2022   14:36 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bagian dari Kompal

 [Spoiler rate: 100%]

Sebuah keranjang tahu-tahu terletak di depan komplek gerbang no.3 penjara Tihar di New Dehli. Saat dibuka, rupanya keranjang itu berisi mayat pria tanpa kepala.

Seolah ingin mengejek penegak hukum, di dekat mayat ditemukan sepucuk surat yang isinya menantang kepolisian untuk menemukan dia, si pelaku pembunuhan itu.

Lewat surat itu pula, si pembunuh menyampaikan pesan khusus kepada seorang sipir yang dulu pernah menyiksanya atas kesalahan (yang menurut si pembunuh) tidak ia lakukan.

Si pelaku jelas mantan penghuni lapas. Namun siapa? Delhi adalah kota dengan penduduk terpadat kedua di Dunia setelah Tokyo. Jelas tak mudah untuk melakukan penyelidikan. Apalagi, saat itu di tahun 2003, lokasi di sekitar penjara tidak dilengkapi dengan CCTV.

Poster film dokumenter. Sumber gambar IMDB.com
Poster film dokumenter. Sumber gambar IMDB.com
Belum lagi stigma kerja polisi India yang payah kian tergambar dari adanya kasus ini. Bukannya belajar dari kejadian yang sama, saat mayat-mayat lainnya ditemukan di lokasi yang sama pada tahun 2005, 2006 dan 2007, pelaku mutilasi ini masih juga tak tertangkap.

Umumnya, terdapat satu kesamaan dari para korban. Yakni tubuhnya diikat (dengan kaki dilipat sehingga pas dimasukkan ke keranjang) dan bagian kepala yang terpotong.

Namun, ada salah satu korban yang lebih banyak dimutilasi bagian tubuhnya yang mana, bagian tubuh itu kemudian ditebar ke berbagai kawasan di Delhi. Bagian tangan diletakkan di dekat kantor polisi, bagian kaki di sekitaran pemukiman namun tetap bagian tubuh utama selalu diletakkan di pintu nomor 3 penjara Tihar.

Dengan banyaknya jumlah gelandangan di Delhi, semakin sulit untuk polisi mencari tahu identitas korban. Ya, antara kesulitan atau karena faktor kecakapan sebab sebetulnya proses identifikasi masih dapat dilakukan lewat cara lain, misalnya dari sidik jari atau tes DNA. Namun, untuk India rupanya hal itu terkesan mustahil.

Saat mayat ditemukan di depan penjara. Sumber gambar scoopwhoop.com
Saat mayat ditemukan di depan penjara. Sumber gambar scoopwhoop.com
Jangankan orang kecil, aktor sebesar Sushant Singh Rajput saat ditemukan mati pun polisi kesulitan untuk mengulik penyebab utama kematian hingga dikeluarkan kesimpulan Sushant mati bunuh diri walaupun masih ada banyak kejanggalan yang dikemukakan oleh media dan para fansnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun