Lupa kapan tepatnya, namun seingat saya sekitar tahun 2002/2003 saya memutuskan untuk menjadi nasabah Bank Mandiri. Banyak sekali jasa Bank Mandiri yang turut membantu saya melakukan aktivitas perbankan. Terutama fasilitas sms banking-nya dulu yang kemudian beralih ke Mobile Banking (aplikasi) dan Mandiri Online via www.BankMandiri.co.id sejak kurang lebih 8 tahun belakangan (terutama Mandiri Online, saya ingat, token pertama saya dulu didapat pada tahun 2010).
Sejauh ini tidak ada kendala berarti. Jikapun ada kendala kecil, semua dapat teratasi. Namun, ternyata saya tak selamanya beruntung dalam menikmati layanan Bank Mandiri ini, terutama dalam penggunaan Mandiri Online. Jadi, 2 hari lalu (17 Sept 2018), saat saya akan menggunakan Mandiri Online, saya diminta untuk meng-update, kata sandi yang saya punya.
Jika dulu, kata sandi yang digunakan cukup 6 digit angka (misal 123987) maka sekarang kata sandinya harus menggunakan gabungan huruf dan angka. Pun, penggunaan hurufnya harus divariasikan huruf besar dan huruf kecil. Misalnya saja kata sandinya menjadi : Indonesia1945 dengan huruf "i" pada kata INDONESIA menggunakan huruf besar yakni "I".
Proses penggantian terbilang lancar dan saya dapat melakukan transaksi dengan baik. Namun, begitu akan saya gunakan lagi pada keesokan harinya, Selasa 18 September 2018, kata sandi yang sebelumnya sudah saya perbaharui dinyatakan salah, sehingga akun Mandiri Online saya terblokir. Sekeras apapun saya meyakini bahwa saya sudah menginput kata sandi yang benar, tetap saja akun saya terblokir dan kemudian saya menghubungi call center 14000 untuk melakukan reset.Â
"Reset dan pembuatan kata sandi baru dapat dilakukan di aplikasi Mandiri Mobile yang terbaru, bapak" begitu info petugas.Â
Selanjutnya, saya mencoba untuk mengupdate aplikasi Mandiri Mobile saya karena yang saya pakai masih versi lama. Sayangnya, ternyata hape android jadul saya tidak menyokong untuk dilakukan penggunaan aplikasi Mandiri Mobile versi terbaru ini. Masih dengan harapan ada cara lain untuk melakukan pembuatan kata sandi baru, saya pun bertanya ke @mandiricare melalui akun twitter.Â
Dan dijawab secara normatif oleh Sdr Lian seperti berikut
"Kalau pakai aplikasi kan bisa ketahuan yang punya akun siapa dari no sim cardnya!" gitu kali pikir kalian.
Yaelah, proses verifikasi kan dapat dilakukan dengan menggunakan token. Jadi, kasih saja opsi "LUPA PASSWORD" di Mandiri Online/Web, nasabah bisa input kata sandi baru dan lakukan proses verifikasi dengan menggunakan token. Sama saja amannya toh?Â
Jadilah, di tengah kebuntuan ini, akhirnya saya harus cari orang lain yang hapenya mau saya pakai sebentar untuk download Aplikasi Mandiri Mobile terbaru (versi kupu-kupu), cabut sim cardnya, pasang sim card saya dan lakukan proses pembuatan kata sandi. Itupun gak mulus! saya harus telp 14000 lagi untuk mengatasi masalah soal MPIN yang berkali-kali gagal dimasukkan.