Salah satu kegiatan seru yang dilakukan saat Ramadan itu adalah ngabuburit. "Hah, ngabuburit?" bagi yang belum tahu istilah ini pasti awalnya bingung (sambil tersenyum geli), persis yang saya alami belasan tahun lalu saat baru pertama kali mendengarnya. Tahu kata ini sih karena salah satu kuis di TV. Kuis tebak kaya yang cukup populer belasan tahun kemudian.
Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang artinya "menunggu sore". Unik ya? haha, kalau di Palembang kata itu kan artinya pantat/bokong. Walau begitu, hmm, sepertinya kata ini dapat digunakan setiap waktu tanpa harus menunggu Ramadan tiba. Walau memang, sepertinya kata ini lebih banyak digunakan saat bulan puasa yang diidentikkan dengan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Ngabuburit nggak selalu identik dengan kegiatan tak berfaedah hehe. Ngabuburit juga nggak harus mahal, misalnya saja nongrong di restoran atau hotel mewah. Ada banyak tempat yang dapat dilakukan untuk ngabuburit. Misalnya saja jalan ke pasar kaget atau pasar Ramadan yang tumbuh menjamur selama bulan puasa tiba Lumayan kan, cuci mata sambil mencari makanan dan minuman yang akan disantap saat berbuka.
Jalan-jalan ke seputaran destinasi wisata kota yang jaraknya relatif dekat dari rumah juga dapat jadi pilihan. Untuk saya yang tinggal tak jauh dari pinggiran Sungai Musi misalnya, berkunjung ke Jembatan Ampera atau main ke Kampung Arab Al-Munawar dapat jadi pilihan.
Namun, diantara kesemua tempat ngabuburit yang ada, area publiklah yang menjadi favorit saya untuk ngabuburit. Setidaknya ada 5 (lima) alasan kenapa ngabuburit di ruang publik dapat dijadikan pilihan. Pertama, lokasinya biasanya relatif dekat pusat kota atau berjarak tidak terlalu jauh dari rumah. Ya kalau mau ngabuburit di Monas sih bisa, tapi kan kalau saya mesti naik pesawat dulu haha. Kedua, tersedia fasilitas publik yang memadai, misalnya saja taman, tempat nongkrong (kursi atau rerumputan) untuk bersantai dan banyak ditumbuhi pepohonan rindang.
Ketiga, tempat tersebut memiliki ruang akses untuk berolahraga. Misalnya saja memiliki jogging track atau lapangan besar untuk bersepeda atau berolahraga lainnya. Anak-anak yang diajak ke sini pasti senang. Apalagi jika membawa peralatan olahraga sendiri seperti sepeda, skateboard atau sepatu roda. Keempat, memiliki area parkir yang cukup. Lebih baik lagi jika tidak memiliki biaya masuk atau biayanya terjangkau. Selain itu, wajib memiliki ruang ibadah dan ketersediaan rumah makan. Lumayan, jika waktu berbuka tiba, tidak perlu jalan jauh.
Dan, ini dia lokasi Favorit warga Palembang yang sering dijadikan sebagai lokasi ngabuburit. Saya bagi dua ya untuk memisahkan antara kawasan seberang ulu dan ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Nyantai di Taman Kambang Iwak yang Ada di Seberang Ilir
Tahukah kamu, ini dia taman kota yang pernah mendapatkan Piala Adipura sebagai Taman Kota Terbaik di tahun 2008 silam. Tidak heran, taman yang terletak di Jalan Tasik, Talang Semut ini memang cocok dijadikan tempat "pelarian" dari keriuhan lalu lintas kota yang padat.