Oleh karena itu sebagai seorang entrepreneur wajib mengerti dan mempelajari ilmu bisnis dalam bidang tertentu yang digelutinya.
Sambil terus berikhtiar agar mampu melewati segala cobaan dan rintangan, yang pada akhirnya membuahkan apa yangdisebut “jam terbang” atau pengalaman dalam menggeluti usaha. Sama seperti seorang yang mereka tokohkan sebagai panutan dalam menjalankan usahanya.
Menjadi seorang pelaku bisnis terkadang bukan merupakan pilihan awal, namun karena dorongan dari sulitnya mencari pekerjaan atau kondisi perekonomian keluarga yang tidak menguntungkan, sehingga terpaksa melakoninya.
Idealnya keinginan dalam berwirausaha dimulai dengan ketertarikannya dalam bidang tertentu meskipun dari hal yang sederhana atau yang “remeh temeh”.
Seringkali yang sulit itu istiqomahnya. Namun apabila melakukan sesuatu karena senang maka dalam kondisi apapun tidak akan pernah bosan dan tetap dijalani dengan senang hati.
Dalam berbisnis harus dilakukan secara istiqomah, diulang-ulang hingga menjadi expert. Melakukan kesenangan yang mendapatkan imbalan pendapatan, siapa yang tidak tertarik?
Magang
Sebelum turun menjalankan usaha bagi seseorang yang tertarik untuk berwirausaha atau bagi mahasiswa yang berkuliah di prodi kewirausahaan. Diperlukan proses turun gunung untuk belajar dengan cara bekerja kepada pelaku bisnis.
Sekaligus sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah atau seringkali disebut dengan magang.
Sebaiknya proses magangnyapun diawali dari pekerjaan "kasar" yang paling bawah, agar ke depan jika sudah menjalankan usaha paham betul secara detail.
Dengan tentunya siap diperlakukan seperti seorang karyawan oleh pelaku bisnis. Pembentukan mental dan karakter entrepreneur akan terbangun dari sini.
Supaya dapat menikmati dan merasakan, bagaimana tentang rasa syukur saat mendapatkan keuntungan dan tetap bersyukur manakala mendapatkan kerugian atau permasalahan dalam menjalankan usahanya.