Mohon tunggu...
Om Mujahidin Pecoy
Om Mujahidin Pecoy Mohon Tunggu... Freelancer - Menulislah Dengan Gayamu

Jadilah penulis yang berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mampukah Pemuda Membangun Daerah

15 Oktober 2019   08:45 Diperbarui: 15 Oktober 2019   08:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembangunan daerah tentulah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, dan termasuk pemuda.
Namun, kemudian muncul berbagai pertanyaan bahwa "Apakah pemuda betul-betul mampu melakukan perubahan di daerah?", "Seberapa besar pengaruh yang mereka berikan terhadap pembangunan daerah?", "Apa saja yang bisa mereka tawarkan untuk daerah?", dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tentu hanya mampu dijawab oleh pemuda sendiri. 

Merekalah yang lebih tahu pasti tentang jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut. Entah, apakah mereka akan menjawabnya dengan ucapan ataukah akan menjawab pertanyaan tersebut dengan gerakan dengan memperlihatkan kegigihan dalam mengawal pembangunan.

Pembangunan di daerah akan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada. Semakin mumpuni kualitas sumber daya manusia, maka semakin cepat pula kemungkinan terjadinya pembangunan yang lebih berkualitas. 

Generasi muda sebagai penyandang SDM yang masih fresh diharapkan mampu menjadi penggerak, pelanjut, dan pengawal perubahan di daerah. Peningkatan pembangunan daerah di masa yang akan datang sudah sepatutnya dibebankan kepada para pemuda. Sudah waktunya pemuda ikut andil dalam pembangunan. 

Namun, ditengah sanjungan-sanjungan dan harapan yang ada, akhir-akhir ini munculah berbagai persepsi miring terhadap pemuda. Banyak pihak yang menilai bahwa pemuda lebih memilih menempatkan diri dalam kelompok politik ketimbang kelompok sosial. Sehingga, terkesan masih ada sekat yang menghalangi mereka untuk melakukan pembangunan secara langsung. 

Padahal Pemuda sangat diharapkan agar mampu melakukan gerakan-gerakan sosial yang langsung menyentuh pembangunan kebangsaan dan kemasyarakatan. Oleh sebab itu, harusnya pemuda tidak lagi hanya menjadi pemain di belakang layar. 

Sudah saatnya pemuda memposisikan diri sebagai pemain utama. Yang dibutuhkan bukanlah sekedar pikiran semata, melainkan juga tenaga yang masih segar dan masih sangat baru. Pemuda dipandang sebagai figur yang harusnya masih bersih dari intrik-intrik kepentingan dan bebas dari politik praktis.

Generasi muda yang banyak menempatkan diri dalam organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan tentulah memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan daerah. Mereka tentu lebih memahami kondisi  kedaerahan yang ada. Dengan posisi-posisi tersebut, mereka akan lebih leluasa melakukan controlling, sehingga lebih mudah membaca kondisi dan mempersiapkan gerakan dalam kepentingan pembangunan. Bukan gerakan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun