Mohon tunggu...
Omjay Labschool
Omjay Labschool Mohon Tunggu... Guru - guru blogger indonesia

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

50 Tahun Omjay Menjadi Manusia

28 September 2022   09:43 Diperbarui: 28 September 2022   14:32 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah sebuah kisah nyata anak manusia. Alhamdulillah malam itu Omjay menjadi jutawan kaya. Dapat melihat langsung uang puluhan juta. Dikasih langsung tanpa transfer antar bank oleh panitia. Serasa mimpi tapi ini nyata.

Lumayan juga diajak  belajar kursus singkat STEAM ke luar negeri dengan biaya negara. Sehari uang sakunya sejuta. Jadi 21 hari dapat uang saku 21 juta. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang guru di sekolah swasta.

Alhamdulillah, terima kasih wahai Ilahi Rabbi. Selalu bersyukur kepada Allah sang Maha Pemberi Rezeki. Sudah diatur rezekinya kita masing-masing dan tak akan tertukar lagi.

Ayo semangat wahai guru Indonesia. Akan banyak kejutan rezeki setelah kita berprestasi dan menginspirasi. Niatkan untuk selalu berbagi. Uang yang didapat adalah bonusnya. Ridho Allah lebih utama.

Omjay juga awalnya tidak percaya. Malam sebelum kami berangkat, semua peserta yang akan berangkat ke luar negeri tanda tangan uang saku sebesar Rp.21.000.000 (dulu puluh satu juta rupiah. Jumlah yang cukup besar bagi kami para guru. Apalagi bagi teman Omjay yang honor bulanannya seratus ribu.

Kami semua bersyukur,karena tidak mengira dikasih uang saku sebanyak itu. Besok paginya banyak yang ke money changer tukar uang Yuan China. Ada juga yang memang dari awal meminta dalam bentuk Yuan, mata uang China. Biar kagak ribet katanya.

Jadi benar kata pepatah. 

"Banyak memberi akan banyak menerima. Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya".

Setiap lomba guru tingkat nasional diikuti saja sambil santai. Menurut teman guru dari Bengkulu, faktor keberuntungan itu membawa dirinya pergi ke luar negeri. Jadi bukan karena pintar dan cerdas saja. Faktor X terkadang berpengaruh. Berdoa dan berusaha itu kuncinya. Kreativititas dan inovasi guru itu pintunya.

Satu lagi pengalaman omjay. Ikut lomba duta rumah belajar putekkom kemdikbud itu enaknya online. Jadi kita bisa belajar dari rumah masing-masing dan tidak perlu meninggalkan sekolah atau rumah. Kalau lolos baru kemudian kita kopdar dan bertemu dengan guru-guru hebat lainnya dari seluruh indonesia.

Semua biaya transportasi dan akomodsi serta uang saku diberikan oleh pustekkom kemdikbud. Kalau lolos perjuangannya terbayar sudah. Kalau tidak lolos jangan patah semangat. Tahun depan ikut lagi. Pak guru di daerah 3T gagal 2 tahun berturut turut. Tahun ketiga baru bisa lolos dan jadi juara mewakili Provinsi Bengkulu.

Begitu juga kalau kita ikut lomba inovasi pembelajaran. Setiap tahun selalu ada dan naskah dikirimkan secara online. Kita tinggal menunggu saja hasilnya agar membawa berkah. Kalau beruntung kita akan dipanggil ke hotel megah. Tarifnya semalam ratusan ribu rupiah.

Jadi lombanya online dan kalau lolos akan dianggil oleh kemdikbud ke Jakarta. Semua biaya akomodasi dan transportasi serta uang saku selama di jakarta diberikan oleh kemdikbud. Lelah menjadi lillah kalau semua itu dikerjakan dengan ikhlas dan riang gembira.

Pengalaman ibu Umi guru agama islam patut diacungi jempol. Tahun pertama dan kedua beliau gagal jadi juara. Beliau ikut lagi yang ketiga kalinya dan mendapatkan juara pertama. Hadiahnya berangkat belajar ke negara Jepang. 

Pelajarannya adalah "berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh".

Selama berada di negara China, Omjay banyak belajar dari para juara olimpiade guru nasional atau OGN. Lalu guru berprestasi atau gupres serta juara duta rumah belajar pustekkom kemdikbud. Mereka memang layak jadi juara, karena kerja kerasnya yang luar biasa.

Mereka itu memang multi talenta. Bisa nulis. Bisa nyanyi. Biasa pidato. Bahkan ada yang pintar menari. Saya menyebutnya guru serba bisa. Benar-benar multitalenta. Mereka adalah guru-guru milenial yang omjay kenal.

Cerita panjang ini sengaja omjay tuliskan. Ini sebenarnya kisah nyata dari kesedihan Omjay dan kawan-kawan dengan hilangnya matapelajaran TIK dalam kurikulum 2013. Omjay marah kepada mendikbud pada waktu itu. Mereka menghapus TIK dan diganti menjadi PRAKARYA.

Waktu itu Omjay marah, karena mata pelajaran yangOmjay ampu dihapus dalam kurikulum 2013. Lalu kemudian Omjay sadar. Daripada marah sama pemerintah, kenapa tidak buat karya inovasi pembelajaran berbasis TIK saja?

Lalu mulailah Omjay mewujudkan ide-ide tersebut bekerjasama dengan guru lainnya. Mulailah Omjay berkolaborasi lintas bidang.

Jadilah sebuah judul karya inobel, "meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui pembuatan buku fiksi dan non fiksi".

Anak-anak SMP Omjay ajak bikin buku keroyokan. Setiap kelas menerbitkan 2 buah buku. Buku fiksi dan non fiksi. Jadilah 14 buku yang Omjay pamerkan di depan dewan juri inobel.

Buku dibuat dalam bentuk cetak dan digital, sehingga semua orang bisa akses dan mengunduhnya di blog https://wijayalabs.com.

Alhamdulillah terpilih menjadi juara ketiga. Waktu itu, Omjay mendapatkan hadiah berupa laptop dan uang sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta Rupiah). Kemudian dari sponsor, Omjay mendapat hadiah umroh bersama istri tercinta. Bahagia rasanya, tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.

Di tanah suci Omjay berdoa. Pertama lulus dan selesai kuliah S3 di Pascasarjana UNJ. Sudah 7 tahun lebih Omjay belum lulus juga. Kedua bisa belajar ke luar negeri untuk dapat ilmu baru. Ketiga minta kepada Allah agar matpel tik kembali ke dalam kurikulum.

Doa pertama alhamdulillah terwujud dan Omjay mendapatkan gelar Doktor Pendidikan. Bulan Oktober Omjay akan di wisuda bersama wisudawan lainnya tahun 2022 ini. Omjay wujudkan doa tersebut dengan terus menerus mengumpulkan data penelitian. Judul desertasinya adalah "pengelolaan blog di internet secara kolaboratif untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa".


Doa kedua alhamdulillah terwujud dengan diberangkatkannya kami ke China utk belajar STEAM. Selama 21 hari kami belajar STEAM dan mengenal budaya China atau Tiongkok. Ternyata budayanya tidak begitu jauh dengan budaya Indonesia. Sebab kita sama-sama orang Asia.

Doa ketiga adalah kembalinya matpel TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan nama informatika pada tahun ajaran baru. Alhamdulillah sudah mulai terlihat wujudnya setelah kami diundang puskurbuk kemdikbud untuk bantu menyusun draft materinya. Omjay sudah mengikuti pelatihannya di bulan Mei dan Juni 2019. Mata pelajaran Informatika akan terwujud di kurikulum merdeka.

Teruslah berjuang menjadi guru yang menginspirasi. Perjuangan menjadi guru Inspiratif itu tidak mudah. Akan banyak cobaan dan ujian yang akan dihadapinya. Rintangan pasti datang menghadang. Cobaan pasti datang menghujam. Tapi yakinlah bahwa semua itu akan membuatmu mengarti akan arti kehidupan.

Omjay berharap kawan-kawan yang membaca kisah ini untuk mendoakan omjay bisa selamat hidup di dunia dan akhirat kelak. Aamiin.

dokpri
dokpri

Rencananya, Omjay akan mengeluarkan dan menerbitkan buku terbaru di hari ulang tahun Omjay yang ke-50. Judulnya 50 TAHUN OMJAY MENJADI MANUSIA. Penerbitnya adalah YPTD. 

Mohon kawan-kawan pembaca, dapat menulis tentang omjay dari sudut pandang masing-masing di https://s.id/1j9Ne, terima kasih atas bantuannya.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Blog http://wijayalabs.com

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun