Mohon tunggu...
Kiki Kurniawan
Kiki Kurniawan Mohon Tunggu... -

Pemerhati sekalas warung kopi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok "untung di DKI 1?"

20 Oktober 2016   03:47 Diperbarui: 20 Oktober 2016   03:59 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita kutip sejenak kata kata hebat ini;“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

Tidak bermaksud untuk menyamanyamakan Ahok dan Bung Karno, tapi makna yang terkandung dari kutipan kata kata Bung Karno di atas menurut saya bisa di kaitkan dengan apa yang sedang terjadi saat ini di "Ibu Kota Negara" KITA!!!!

"Regulasi" system pemerintahan di Ibu Kota Negara saat ini sungguh menjadi standart baru di Indonesia, memanjakan warga Ibu Kota Negara dengan "gaya" transparansi yang begitu sangat mudah di akses. Belum lah sempurna, namun tidak pantas pula untuk kita menganggap itu semua tidak berarti, karna "Gaya" itulah yang sangat kita harapkan di seluruh penjuru nusantara ini, Pemerintahan yang bersih, dan transparansi birokrasi.

Bukan hanya Pemimpin dan segala system pemerintahannya yang jadi bahan pemblajaran untuk daerah daerah lain, namun masyarakatnya pun tak luput dari itu. Pola pikir, kemajemukan, dan toleransi yang sangat tinggi di Ibu Kota, menjadi tolak ukur Keberagaman itu semua, bahkan tak heran, penilaian dari negara negara lain berada di Ibu Kota.

Ahok bukanlah diktator, bukan pula penjahat korupsi, yang menjadi momok dan mimpi buruk selama ini bagi masyarakat yang pintar untuk memilih pemimpinnya. Ahok punya bukti, dan bukan untuk di sombongkannya.

Masyarakat Pintar, warga cerdas, pasti memahami apa yang sedang di lakukan Pemimpin yang memimpinnya, tidak menilai karna terlalu memujanya, dan bukan menilai karna "keturunannya". Menarik jika Ahok di kaitkan dengan sika diktator, sikap yang tak memperdulikan rakyat kecil, penggusuran yang semena mena, apalagi reaksi dari orang orang yang "berkepentingan", walaupun sebenarnya jawabanya cukup dengan "Bercermin lah dari masa lalu" dan apa yang terjadi di Ibu Kota saat ini sangatlah masih manusiawi, walau mungkin masih bisa untuk jauh lebih di sempurnakan lagi.

Coba kita sedikit jahil bertanya.... Apa sih keuntungan yang di cari Ahok, apa mau korupsi, sampai dia berjuang sebegitunya untuk tetap ingin memimpin jakarta, dengan hambatan dan fitnah bahkan ancaman penjara??? 

Kan Jakarta sudah transparansi dan itu semua Jokowi dan Ahok yang "mempopulerkannya" emang masih bisa korupsi? "Hanya Allah dan Hakim lah yang tau DAN BUKTI FISIK IBU KOTA LAH JAWABANNYA..

Jadi saya mencoba untuk berangan-angan dari kutipan Bung Karno, andaikan kata kata itu untuk Ahok; "Dek Ahok, nanti sejarah menulis, "seberapa perjuangan dan kerja keras" dek Ahok untuk memimpin Jakarta.

Salam Damai Bangsa ku, Ibu Kota Negara bukan hanya milik warga jakarta, tapi kami yang di luar jakarta, juga punya Hak untuk Ibu Kota Negara KAMI. walau kami hanya bisa titipkan suara kami.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun