Mohon tunggu...
Hanifa Omega
Hanifa Omega Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengulik Gaya Hidup Motor Matik di Masyarakat

12 Desember 2017   21:19 Diperbarui: 13 Desember 2017   09:55 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya Topik "Motor Matik" Diangkat Menjadi Materi

Motor matik digunakan sebagai objek kajian sosiologi desain, karena motor matik memiliki peranan besar dalam perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Salah satunya terkait dengan masalah ekonomi. Demi mendapat pengakuan dalam suatu kelompok tertentu, membuat masyarakat berlomba untuk memenuhi suatu kebutuhan gaya hidup tertentu dan untuk memenuhi tuntutan tersebut, mereka melakukan berbagai cara untuk mencapainya. 

Dari fenomena yang terjadi di masyarakat, dealer merespon hal tersebut dengan memberi berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian. Karena berbagai kemudahan yang ada, membuat masyarakat lebih komsumtif. Hal ini memicu terjadinya berbagai permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Masalah yang timbul, yaitu dalam sebuah keluarga bisa memiliki motor lebih dari dua, setiap anggota keluarga diberi kepercayaan untuk membawa motornya sendiri. Dalam kasus ini anak menjadi topik permasalahanya, anak di bawah umur yang belum memiliki izin untuk mengendarai kendaraan bermotor, sudah diberi kebebasan oleh orang tuanya untuk mengendarai kendaraan bermotor.

LandasanTeori

  • Postmodernisme dan Budaya Konsumen oleh Mike Featherston. Karya Dougles dan Iserwood (1980) dalam hal ini sangat penting karena penekanan mereka pada cara-cara berbagai benda digunakan untuk menarik dari hubungan sosial. Menurut mereka, kesenangan kita terhadap benda-benda hanya sebagian berhubungan dengan konsumsi fisik benda itu, dan sangat jelas berkait dengan manfaat benda itu sebagai pemberi ciri, misalnya, kita dengan kawan-kawan lain memakai beberapa merek barang (penggemar olahraga dan para pecinta minuman anggur). 
  • Di samping penguasaan tentang budaya, orang membutuhkan pula penguasaan yang tampak 'alami', tidak hanya informasi tetapi juga tentang bagaimana menggunakan serta mengonsumsi secara tepat dengan kemudahan dalam segala situasi (Featherstone, Mike. 2001: 39).
  • Postmodernisme dan Budaya Konsumen oleh Mike Featherstone.Pengetahuan tentang barang barang baru, nilai sosial, dan budaya barang-barang itu, serta bagaimana menggunakan barang-barang itu secara tepat. Secara khusus, hal ini menjadi masalah bagi kelompok-kelompok yang mempunyai keinginan tinggi yang sedang belajar untuk mengarah pada pola konsumsi serta melakukan pengembangan suatu gaya hidup tertentu. (Featherstone, Mike. 2001: 43)
  • Postmodernisme dan Budaya Konsumen oleh Mike Featherston.Agar pendekatan itu lebih kongkrit dan untuk memasukkan analisis tentang gaya hidup, perlu mempelajari distinction(1984) karya Bourdieu. 
  • Menurut Bourdieu, selera terhadap berbagai benda budaya berfungsi sebagai tanda kelas dan dalam distinctionBourdieu mencoba untuk menggambarkan bidang sosial dari selera yang berbeda dalam praktik budaya 'tinggi' yang disahkan (mengunjungi museum, menyaksikan konser, membaca) dan juga selera pada gaya hidup dan pilihan konsumsi (termasuk makanan, minuman, busana, mobil, novel, Koran, majalah, liburan, hobi, sport, pencarian waktu luang). Oleh karena itu baik budaya dalam pengertian 'tinggi' maupun budaya dalam pengertian antropologis digambarkan pada ruang sosial yang sama. (Featherstone, Mike. 2001: 209)
  • Pengantar Semiotika :  Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer.  Tingkah laku manusia umumnya berdasarkan kenyataan bahwa ada sesuatu yang membuat hidup manusia menjadi menarik dan banyak orang terkagum-kagum. Kadang-kadang tanpa sadar kita membohongi atau mengelabui orang lain dengan tanda dan simbol (dengan menggunakan simbol status). (Berger, Arthur Asa. 1984: 91)
  • Pengantar Semiotika :  Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer. Dalam buku The Collective Search for Identity, Orin Klap menulis secara tegas identitas meliputi segala hal pada seseorang yang dapat menyatakan secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri-statusnya, nama, kepribadian, dan masa lalunya. Namun jika konteks sosialnya tidak dapat dipercaya, ini berarti bahwa dia tidak dapat mengatakan apapun secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri. Pernyataan tentang identitas tidak dapat lebih dipercaya ketimbang suatu mata uang yang bergantung pada kemauan masyarakat untuk mengenali dan menerimanya (1969: 5). (Berger, Arthur Asa. 1984: 125)

Sumbangan bagi ilmu DKV

  •             Setelah melakukan analisis dari sudut pandang sosiologi desain melalui data dan fakta di lapangan. Pembahasan tentang motor matik ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran berkendara melalui berbagai kajian, baik lisan maupun tulisan. Seyogyanya untuk mengurangi berbagai permasalahan yang muncul karena motor matik, kita sebagai generasi muda khususnya yang berkecimpung di dunia desain komunikasi visual ikut andil dalam mengedukasi masyarakat melalui media; poster-poster informatif dan berbagai desain yang secara perlahan dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat agar lebih bijak dalam berkendara.

ANALISIS 

Menurut data berikut yang diambil dari detik Oto 18 Juli 2012 12.19 WIB, mengenai data "Motor Matik Terlaris Sepanjang Semester 2017"

table-5a3090615e137377833afcf2.png
table-5a3090615e137377833afcf2.png
 Dari beberapa jenis motor diatas, dapat dilihat bahwa konsumen motor matik di Indonesia sangat banyak. Seiring dengan bertambahnya peminat motor matik di Indonesia, muncul berbagai permasalahan di masyarakat.
  • Karya Dougles dan Iserwood (1980) menurut masyarakat, kesenangan yang berhubungan benda itu, berkaitan dengan pemberi ciri, masyarakat membutuhkan penguasaan tentang budaya secara 'alami' agar memberikan  kemudahan dalam segala situasi. (Featherstone, Mike. 2001: 39)

Dari penjelasan teori tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat modern saat ini lebih memprioritaskan 'keinginan' daripada 'kebutuhan'. Masyarakat membeli motor matik untuk kesenangan tersendiri, di samping harga yang cukup ekonomis, masyarakat mulai mengesampingkan fungsi dari motor itu sendiri. Mengingat konsumen Indonesia merupakan loyal konsumen. Banyak produsen motor mengeluarkan produk dengan berbagai keunggulan agar dapat bersaing dengan merek lain di pasaran untuk mendapatkan hati para konsumen. Tidak jarang jika masyarakat tergiur dengan harga cicilan, meski kualitas tidak memiliki perbedaan yang signifikan antar merek.

Perilaku konsumtif masyarakat ini rawan akan penyalahgunaan, misalnya motor matik berhubungan dengan 'anak muda', anak muda dalam konteks ini meluas, hingga anak-anak. Anak-anak dibawah usia 17 tahun mulai berani untuk mengendarai kendaraan, terutama motor matik, disamping pengoperasian yang mudah, desain yang ramping, serta cukup efisien, melupakan arti penting dari SIM. Anak-anak dinilai belum memunuhi syarat untuk mengendarai kendaraan bermotor, menyebabkan mumculnya permasalahn. Angka kecelakaan anak-anak yang berani menggunakan motor matik juga cukup tinggi, hal terrsebut menunjukkan bahwa peran orangtua dalam mendidik perlu dibenahi, terutama dalam sikap selektif prioritas pemenuhan kebutuhan anak, bukan keinginan anak.

Desain motor matik yang ramping dan penggunaannya yang praktis memudahkan masyarakat dalam berkendara guna menjalani aktivitasnya. Tetapi dengan kelebihan dari sebuah motor matik tersebut membuat beberapa pengguna motor matik tidak bijak dalam menggunakannya, seperti halnya ketika di sebuah perempatan ataupun pertigaan jalan di mana terdapat lampu apill dengan keterangan 'belok kiri jalan terus'. 

Namun karena beberapa pengguna motor matik merasa bahwa kendaraannya ramping atau tidak terlalu memakan tempat mereka dengan seenaknya sendiri menempati jalur sebelah kiri sehingga membuat kendaraan di belakangnya yang hendak belok kiri (karena keterangan 'belok kiri jalan terus' pada lampu apill) terhambat dengan adanya posisi motor matik tersebut sehingga terkadang menimbulkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Kebiasaan ini timbul karena desain dari motor matik yang didesain lebih fleksibel untuk kondisi jalan macet, namun kelebihan dari desain motor ini tidak diiringi dengan pengetahuan tentang peraturan dan kesadaran dalam mematuhi peraturan lalu lintas.

Motor matik sekarang ini tidak hanya hadir dalam bentuk desain yang ramping akan tetapi sebaliknya, terdapat sebuah motor matik dengan nama N-MAX hadir dengan desain body  yang bisa dikatakan besar hampir menyerupai bentuk dari Harley. Fenomena tersebut menurut Sumbo Tinarbuko (Salah satu dosen DKV ISI Yogyakarta) merupakan sebuah 'komodifikasi lifestyle', di mana seseorang dengan status ekonomi yang dikatakan tidak tinggi bisa memiliki kendaraan menyerupai Harley dengan budget yang terjangkau yaitu dengan membeli motor matik dengan desain menyerupai Harley yaitu N-MAX. Hal tersebut dimanfaatkan oleh seseorang yang ingin menaikkan status sosialnya.

Motor matik selain sebagai alat transportasi yang memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas, menimbulkan pergeseran toleransi di masyarakat yang kadang tidak disadari. Fenomena lain dari kebiasaan pengendara motor matik bisa dilihat di jalan raya yang terdapat lampu apill. Pengendara motor matik cenderung tidak sabar ketika petunjuk hitung mundur lampu merah menunjukkan angka 2 ataupun 3 mereka langsung melajukan kendaraannya. 

Jika di depannya masih ada pengendara lain, dengan tidak sabarnya mereka membunyikan klakson. Ada juga pengendara yang menyalakan lampu sein berbeda dengan arah belok. Terdapat anggapan zaman sekarang dimana para ibu-ibu yang menguasai jalan, yang mana sering terlihat ibu-ibu melakukan kesalahan tersebut. Sehingga ketika para ibu-ibu pengendara berada di jalan, sering memberi rasa was-was pengendara lain walaupun para pengendara motor pria juga tidak luput melakukan kesalahan yang sama. 

Contoh pelanggaran yang sering dilakukan wanita pada saat menaiki sepeda motor adalah kebiasaan mereka yang berkendara dengan posisi tangan terbalik. Hal ini tentu saja berbahaya mengingat dengan menggunakan sepeda motor yang tidak sesuai dengan cara penggunaannya dapat memperbesar resiko kecelakaan. Penggunaan motor dengan posisi tangan yang tidak wajar ini rupanya dipengaruhi oleh ketakutan kaum perempuan terhadap kulit yang warnanya tidak merata akibat sinar matahari. Fenomena obsesi terhadap kulit putih dipengaruhi dengan adanya anggapan bahwa kulit putih yang notabene khas barat dijadikan standard ideal yang menghegemoni kesadaran bangsa-bangsa Timur, termasuk  di Indonesia.

Teknologi berupa motor matik merubah perilaku manusia, yang semula baik menjadi kurang baik, karena dipacu untuk selalu cepat. Kebiasaan mendahului dengan 'sembrono' dapat membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain.  Kehadiran motor matik juga membuat masyarakat semakin malas untuk sekedar berjalan kaki demi menjangkau tempat dengan jarak yang relatif pendek. Tidak hanya memunculkan dampak negatif, penggunaan  motor matik juga mampu memberikan dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Berdasar wawancara yang kita lakukan dengan seorang penarik ojek online di wilayah Yogyakarta bernama 'Mohammad Bhismara' yang juga merupakan pengguna motor matik. Alasan ia menggunakan motor matik, karena motor matik lebih simpel dan praktis, jika motor mengalami kemacetan cara mengatasinya cukup mudah, bisa menggunakan gas dan remnya saja. Sedangkan kekurangannya adalah powernya tidah begitu kuat, sehingga  tidak begitu kencang.

Pengetahuan tentang barang baru menghasilkan kebudayaan baru di masyarakat. (Featherstone, Mike. 2001: 43). Gaya hidup baru seringkali lahir dari pengembangan gaya hidup sebelumnya. Hal ini juga terjadi dari penggunaan motor matik khususnya di lingkungan pedesaan. Tak jarang fungsi penggunaan motor matik diperlakukan sama seperti moda transportasi hewan (sapi/kerbau). Motor matik dianggap dapat menggantikan posisi transportasi hewan yang mampu membawa muatan yang cukup banyak sehingga tak jarang penggunaan motor matik sering tidak sesuai standard kapasitas maksimal.

Contoh umum yang sering ditemukan saat hari raya idul adha, pengendara motor yang membawa hewan kurban seperti kambing dengan motor dan lagi-lagi motor matik sering digunakan. Tidak hanya barang, banyak ditemui para keluarga memanfaatkan luas jok motor matik yang disama gunakan dengan kendaraan mobil yang dapat menampung kapasitas yang lebih besar. Keluarga-keluarga ini banyak membawa para anggota keluarganya dengan motor matik, tidak sedikit yaitu bisa melebihi 3 orang yaitu bapak, ibu, dan anak-anaknya. Kebiasaan dimana para orang tua yang menggunakan helm dibanding anak-anaknya ialah, para orang tua bepikir karena para anak yang masih kecil-kecil belum masuk ke dalam hukum sehingga dianggap masih dapat dimaafkan padahal keselamatan anak juga harus diutamakan.

Pada awal penyebarannya, motor matik lebih identik dengan kaum perempuan dikarenakan desainnya yang lebih kecil dan ringan sehingga mudah dibawa, namun seiring dengan berjalannya waktu, motor matik tidak hanya diperuntukkan untuk kaum hawa, tetapi kini tidak sedikit pula laki-laki yang menggunakan motor matik. Sifat praktis yang dimiliki motor matik itu sendiri, berbeda dengan motor gigi dan kopling yang penggunaannya lebih rumit, motor matik cenderung lebih lincah dan lebih mudah dikuasai. Berbeda dengan lelaki, perempuan cenderung lebih peduli pada penampilan bahkan tak jarang kepedulian kaum hawa pada penampilan justru lebih besar dari pada kepedulian terhadap keselamatan mereka. Pelanggaran-pelanggaran ini sering kali ditemukan di jalan-jalan baik itu jalan protokol maupun jalan kecil.

Fenomena lain yang dapat diamati dari penggunaan motor matik adalah bagaimana motor itu pada akhirnya dapat menjadi personal branding dari pemiliknya. Tak jarang kita dapat menemukan adanya motor matik yang dimodifikasi, baik luar maupun tampilan dalamnya. Modifikasi ini juga bermacam-macam, dari modifikasi kecil seperti penambahan aksesoris hingga modifikasi yang mengubah bentuk motor matik itu sendiri. 

Pelaku modifikasi ini pun tidak sebatas pada kaum pria, kaum wanita juga sering didapati melakukan modifikasi pada motor mereka contohnya sering ditemukannya ibu rumah tangga yang memodifikasi motor mereka dengan menambahkan keranjang. Selain mempermudah modifikasi ini tanpa sadar memberikan informasi lebih ke orang lain tentang pemilik dari motor matik tanpa harus melihat langsung pemiliknya. Dalam buku The Collective Search for Identity, Orin Klap menulis secara tegas identitas meliputi segala hal pada seseorang yang dapat menyatakan secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri-statusnya, nama, kepribadian, dan masa lalunya. (Berger, Arthur Asa. 1984: 125).             

Motor sebagai identitas juga dapat dilihat dengan banyaknya pelaku modifikasi ini yang pada akhirnya berkumpul dan membuat suatu komunitas tertentu dan menggunakan motor-motor mereka sebagai representasi dari komunitas yang mereka ikuti, salah satu contoh dari kasus ini adalah komunitas Itasha Indonesia. Itasha sendiri merupakan perkumpulan kendaraan bertema kartun jepang atau anime, komunitas ini mewajibkan anggotanya untuk memasang stiker-stiker bertema anime pada kendaraan mereka. Tak sedikit pemilik motor matik yang ikut komunitas ini dan mereka turut menempelkan stiker-stiker pada motor mereka. Tujuan utama penempelan stiker ini selain sebagai penyalur hobi juga sebagai penanda dan pembeda komunitas ini dengan komunitas lainnya. Hal ini lah yang tanpa sadar merupakan wujud dari personal branding dari pemilik motor itu sendiri.

Selain sebagai personal branding, motor matik juga sering dikaitan dengan gaya hidup. Belakangan ini telah berkembang gaya hidup yang dikenal dengan istilah Thai Look. Thai Look ini merupakan sebuah trend yang membuat masyarakat meniru ataupun mencontoh gaya dari orang-orang di Thailand. Trend ini sudah merambah banyak sektor salah satunya adalah dari gaya modifikasi motor. Ciri dari trend ini adalah penggunaan warna cerah dan penggunaan ban motor kecil yang sama sekali tidak sesuai dengan standard ban motor yang aman. Jenis motor matik adalah jenis motor yang paling sering di modifikasi dalam mengikuti trend ini, selain lebih mudah untuk di modifikasi motor matik dipilih karena kebanyakan penganut trend ini adalah kaum anak muda.

Kesimpulan

  •             Motor matik merupakan sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat beberapa tahun terakhir. Tak hanya sebagai moda transportasi, motor matik telah memberikan berbagai dampak, baik itu dampak postif maupun dampak negatif.
  •             Jika ditinjau dari segi ekonomi, keberadaan motor matik sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia  karena harga yang cukup terjangkau. Namun hal ini justru menjadi bibit dari permasalahan berikutnya yang menjadi dampak negatif bagi motor matik. Disini terlihat bahwa perilaku masyarakat konsumtif yang berlebihan dapat menyebabkan penyelewengan di masyarakat akibat mudahnya akses yang diberikan dalam mendapatkan barang.
  • Saran
  • Pemerintah diharapkan dapat menanggulangi konsumsi motor matik yang sangat melunjak.
  • Pemerintah perlu memperkuat regulasi aturan agar masalah yang disebabkan oleh penyelewengan berkendara segera diatasi.
  • Penyuluhan dari pihak kepolisian kepada masyarakat tentang aturan dan syarat-syarat berkendara guna menghasilkan masyarakat yang teredukasi akan peraturan berkendara.
  • Peran penting orang tua dalam mengedukasi anak dalam aturan berkendara.

DAFTAR PUSTAKA

Featherstone, Mike (2001), Posmodernisme Budaya Konsumen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Hoed, Benny H. (2011), Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Komunitas Bambu, Depok

Robertus, Robert (2014), Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan, CV. Marjin Kiri, Tangerang       Selatan

            01.32 WIB

DISUSUN OLEH

Safira Putri A. (1612389024)

M. Ibrahim Usman (1612393024)

Beatrice Cynthia (1612394024)

Amelia Junita Hartono (1612396024)

Hanifa Agustinov Omega (1612397024)

Milatun Nabila (1612398024)

Indah Rizki Alifia (1612401024)

Anindra Sekar Wardani (1612402124)

Widya Devilowa Amir (1612423024)

Adi Wedar Sukondo (1612432024)

DOKUMENTASI PRIBADI

img20171212150810-3-5a309648bde5757a5e114883.jpg
img20171212150810-3-5a309648bde5757a5e114883.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun