Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melihat "Program Dewa" di Televisi, Siapa Berani Gusur?

10 September 2018   15:51 Diperbarui: 10 September 2018   20:27 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.antithesisjournal.com.au

Misal, sebuah program tv yang tayang tiap minggu budgetnya 10 juta perak. Oleh karena tak ada iklan, maka setiap bulan, stasiun tv harus subsidi 40 juta perak. Setahun, program tv menghabiskan dana Rp 480 juta. Adakah perusahaan yang mau rugi dengan mengeluarkan dana hampir setengah miliar? Penulis pikir tidak ada.

Nah, "program dewa" adalah program yang dipertahankan oleh para "dewa" untuk tetap eksis, meski tidak ada iklannya sama sekali. Apakah program seperti ini ada? Penulis harus katakan, ADA!

Bagi para "dewa", program yang menggerogoti kas stasiun tv ini, dianggap sebagai program idealis yang tetap harus dipertahankan. Kalo perlu, sampai kiamat "program dewa" tetap eksis.

4. SATU-SATUNYA PROGRAM TV, DI TV LAIN TIDAK DIPRODUKSI

Nomor ke-4 ini masih nyambung dengan nomor sebelumnya. Sudah iklannya tidak ada, rating-share-nya pun tidak bagus-bagus amat (baca: jelek).

Namun bagi para "dewa", program tv ini harus tetap dipertahankan, whatever it takes. Kenapa ngotot dipertahankan? Ya, balik lagi dengan kata "idealis" itu tadi. Saking "idealis"-nya, ada satu stasiun tv yang mempertahankan sebuah program, meski sudah bongkar pasang EP maupun Produser.

Lucunya, bukan senang pegang "program dewa", justru EP-nya malah gerah mau dipindah ke program tv lain. 

Dengan alasan tak bisa dijual (baca: sulit peroleh iklan) atau rating-sharenya tidak bagus, stasiun tv tidak ada yang memproduksi.

Kalau pun pernah ada, stasiun tv ini tidak akan pernah mau mempertahankan "program dewa" yang tak punya iklan atau rating-share gede. 

Buat "dewa" yang tak suka mempertahankan program model begitu, yang penting adalah revenue, revenue, dan revenue.

Buat apa mempertahankan sebuah program, tapi tidak menghasilkan duit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun