Pilih kontraktor yang komunikatif dan terbuka terhadap ide-ide kamu. Jangan sampai kamu merasa didikte dan tidak punya suara dalam proyek sendiri.
Komunikasi yang baik akan memudahkan proses desain dan memperkecil risiko miskomunikasi yang bisa bikin hasil akhir mengecewakan.
7. Minta Garansi Pekerjaan
Kontraktor profesional biasanya memberikan garansi atas hasil pekerjaan mereka. Garansi ini bisa berupa perbaikan gratis jika terjadi kerusakan dalam periode tertentu setelah pemasangan.
Dengan garansi, kamu tidak perlu khawatir harus mengeluarkan biaya tambahan jika ada masalah teknis.
8. Cek Kualitas Material yang Digunakan
Kamu bisa minta daftar spesifikasi material yang akan digunakan. Apakah menggunakan kayu solid, MDF, multiplek, atau HPL? Ini penting karena mempengaruhi kualitas dan daya tahan furniture atau interior yang dibuat.
Kontraktor yang baik akan terbuka tentang jenis dan kualitas material yang mereka gunakan.
9. Jangan Lupakan Waktu Pengerjaan
Waktu adalah faktor krusial. Tanyakan berapa lama estimasi pengerjaan dan pastikan masuk akal. Proyek yang terlalu cepat justru bisa mencurigakan karena mungkin dikerjakan asal-asalan.
Mintalah jadwal kerja yang jelas agar kamu bisa mengatur aktivitas dan tahu kapan proyek akan selesai.
10. Bandingkan Beberapa Kontraktor Sebelum Menentukan
Terakhir, jangan hanya terpaku pada satu kontraktor saja. Bandingkan minimal 2--3 kontraktor interior dari segi harga, portofolio, komunikasi, dan ulasan klien.
Kalau kamu ingin pilihan yang lebih terkurasi, kamu bisa mempertimbangkan penyedia jasa seperti POJAHOME Interior, yang dikenal dengan pendekatan desain fungsional dan penggunaan material berkualitas.
Memilih kontraktor interior memang bukan hal yang sepele. Tapi dengan mengikuti 10 cara di atas, kamu bisa meminimalisir risiko dan mendapatkan hasil interior yang sesuai impian. Ingat, jangan hanya tergiur harga murah. Pilih yang profesional, transparan, dan berpengalaman.