Memilih kontraktor interior bukan sekadar soal harga. Ini tentang kualitas, kepercayaan, dan kemampuan mereka memahami visi desain kamu. Banyak orang kecewa karena tergiur harga murah tanpa mempertimbangkan aspek lainnya. Nah, biar kamu nggak salah langkah, berikut 10 cara memilih kontraktor interior yang wajib kamu tahu sebelum mulai renovasi rumah, apartemen, atau ruang kerja.
1. Cek Portofolio Proyek Sebelumnya
Sebelum memilih kontraktor interior, pastikan kamu melihat portofolio mereka. Apakah mereka pernah mengerjakan proyek serupa? Apakah gaya desainnya sesuai dengan selera kamu?
Portofolio adalah cerminan kemampuan dan pengalaman. Dari situ kamu bisa menilai kualitas pengerjaan, estetika, dan keberhasilan mereka dalam menyelesaikan proyek.
2. Periksa Legalitas dan Kredibilitas
Kontraktor interior yang profesional biasanya sudah berbadan hukum, memiliki izin usaha, dan NPWP. Jangan ragu menanyakan legalitas ini. Kredibilitas juga bisa dicek lewat ulasan online, media sosial, atau testimoni klien sebelumnya.
Dengan begitu, kamu akan merasa lebih aman dan tenang saat bekerja sama.
3. Tanyakan Sistem Kerja dan Tahapan Proyek
Setiap kontraktor punya alur kerja yang berbeda. Ada yang memulai dari konsultasi, desain 3D, budgeting, baru masuk tahap produksi dan pemasangan. Pastikan kamu paham setiap tahapan tersebut.
Poin ini penting agar kamu bisa memantau progres dengan lebih mudah dan tahu kapan harus melakukan pembayaran atau revisi.
4. Pastikan Ada Kontrak Kerja Tertulis
Kontrak kerja bukan hanya formalitas, tapi bukti kesepakatan kedua belah pihak. Di dalamnya harus tercantum detail pekerjaan, biaya, timeline, garansi, dan penalti jika ada keterlambatan.
Kontrak akan melindungi kamu dari risiko kesalahan atau pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi.
5. Transparansi Biaya Sangat Penting
Jangan langsung percaya harga murah. Pastikan kontraktor memberikan rincian RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang jelas. Dari situ kamu tahu bahan apa yang digunakan, biaya jasa, hingga ongkos pemasangan.
Transparansi biaya juga menghindari adanya "biaya siluman" di tengah proyek.