Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Guru - profil suka menulis dan bercanda

suka menulis dan berkomentar,tapi berkomentar yang lebih dominan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perceraian Vs Pernikahan

26 September 2022   09:49 Diperbarui: 26 September 2022   10:00 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama Katolik

Injil Matius 19:6 TB :
 
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

kesimpulan sementara ada yang membolehkan untuk perceraian karena merupakan urusan manusia ada juga yang melarang. 

saya kembalikan lagi penyebabnya perceraian adalah masalah ekonomi, karena sehari-hari saya berkecimpung tentang ekonomi, saya mencoba untuk menelisik seberapa kecil atau sederhananya tingkat ekonomi yang dibutuhkan dalam berkeluarga. 

langkah awal membagi tingkat kemampuan masyarakat ( perekonomian) sumber data


Penduduk Indonesia  dibagi ke dalam: ( dilihat dari besarnya pengeluaran) 

  • kelompok miskin = kurang dari Rp 354.000/bulan
  • kelompok rentan = Rp 354-532 ribu 
  • kelas menengah  = (Rp 532 ribu sampai Rp 1,2 juta) 
  • kelas atas = (lebih dari Rp 6 juta) 

dari data diatas kita sebagai individu bisa mengelompokkan diri sendiri ( dalam kelompok mana) dalam berkeluarga.

sehingga kita dan pasangan mampu menyadari sedari awal- 

satu lagi dari masalah ekonomi adalah scarcity ( kelangkaan) - kelangkaan ini bisa diartikan secara sederhana dimana keinginan lebih besar dari kemampuan atau kondisi ekonomi. 

Bank Dunia menyebutkan Indonesia masyarakat menuju kelas menengah- sebesar 44.6% pada tahun 2016- 

mungkinkah kelompok masyarakat ini yang menyebabkan kesenjangan sosial dimana - kelompok ini menyuguhkan kemewahan dan kesejahteraan sehingga mempengaruhi kelompok dibawahnya dan timbul pergesekaan sehingga mengarah kepada perceraian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun