Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Untuk Apa Guru Menulis?

31 Desember 2022   11:39 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: koleksi penulis

Dalam buku, Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas, Furqon Hidayatullah menuliskan bahwa untuk memewujudkan guru unggul setidaknya dibutuhkan 3 hal, yaitu penampilan terbaik (The Best Appearance), sikap terbaik (The Best Atitude), dan prestasi terbaik (The Best Achievement).

Penampilan terbaik bisa diwujudkan dengan posisi dan bahasa tubuh, gaya bicara dan ekspresi wajah, serta cara berpakaian. Sikap terbaik diwujudkan dengan peduli, menebar salam dan kedamaian, bijak dalam bicara, santun dalam bertindak, dan baik dalam bersikap. Sedangkan prestasi terbaik setidak-tidaknya dengan berusaha menjadi manusia terbaik, berkompetisi secara sehat, dan bersegera bertindak.

Untuk memenuhi ketiga kriteria tersebut memang tidak mudah. Namun bukan berarti tidak bisa asalkan ada tekad dan kemauan. Dan yang terpenting segera bertindak sekecil apapun yang bisa dilakukan tidak menunggu nanti atau besok-besok.

Seperti halnya dalam hal tulis menulis. Seorang guru mestinya sangat dekat dengan dunia tulis menulis. Namun pada kenyataannya tidak sedikit guru yang alergi untuk menekuni aktivitas yang satu ini.

Bahkan kadang ada rekan yang mencibir dan bertanya, "Untuk apa sih, guru menulis?" namun demikian itu tidak menyurutkan semangat saya untuk terus menulis. Bagi saya menulis banyak sekali manfaatnya. Pertama, sebagai salah satu media untuk bisa berkomunikasi dengan banyak orang. Dengan menulis saya bisa terhubung dan berkenalan dengan banyak orang. Hal ini saya rasakan betul ketika mengikuti acara Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) 2019 di Jakarta.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh MediaGuru itu saya berkesempatan bertemu dengan guru-guru penulis dari seluruh Indonesia. Para penulis yang sebelumnya hanya berkenalan lewat dunia maya bisa bertemu dalam suasana akrab laksana keluarga, saling berbagi, dan saling bertukar pikiran.

Kedua, menulis untuk mengabadikan kata. Kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Kita juga tidak tahu sampai kapan kontrak kita untuk menjalani kehidupan ini. Jika pada saatnya kita kembali setidaknya tulisan kita bisa menjadi saksi. Apa yang kita tulis akan abadi bisa dikenang dan diingat oleh siapa saja. Bukan hanya bagi anak-anak dan keluarga tetapi siapa saja yang membacanya.

Ketiga, menulis sebagai sarana berbagi. Pengalaman yang kita alami dan lakukan sehari-hari tentu berbeda-beda. Mungkin saja apa yang kita alami bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. menulis bisa menjadi sarana berbagi pengalaman.

Akhirnya, semoga di tahun 2023 ini saya masih diberi kesempatan untuk bisa terus berkarya dan ada manfaat yang bisa dipetik orang lain. Semoga!

Salam dari Gerbang Negeri Atas Awan (Dieng)

31 Desember 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun