Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berlari Sudah Menjadi Olahraga Mahal Bagiku

17 Oktober 2017   07:27 Diperbarui: 2 November 2017   05:38 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lari merupakan jenis olahraga yang paling digemari banyak orang. Jenis olahraga yang satu ini di samping murah juga mudah untuk dilakukan. Banyak orang yang melakukan kegiatan olahraga lari terutama pada pagi hari, di hari minggu atau pada hari libur. Maka, di beberapa kota besar diadakan car free day untuk mengakomodir warga yang melakukan kegiatan olahraga lari atau jalan santai pada hari libur.

Olahraga lari juga satu-satunya jenis olahraga yang bisa aku lakukan. Meskipun sebagian besar orang  senang dengan berbagai kegiatan olahraga, namun bagiku tidak. Bahkan ketika aku masih sekolah dahulu. Ketika teman-teman dengan gembira menyambut pelajaran olahraga, bagiku juga tidak. Tak ada satu pun jenis olahraga yang aku kuasai dengan baik. Maka, satu-satunya jenis olahraga yang bisa aku lakukan ya hanya lari. Itu pun hanya sekadar lari untuk mencari keringat, tak lebih dari itu.

Kegiatan lari pagi biasa aku lakukan bersama teman-teman ketika hari libur. Aku biasanya tidur di mushola dekat rumah. Bakda subuh, baru lari pagi bersama-sama. Rute yang ditempuh berkisar 5 -- 10 km. Kebetulan rumahku dekat laut selatan. Biasanya aku lari pagi star dari mushola dan finish di pantai selatan. Di samping berolahraga sekaligus juga berekreasi.

Tanpa disadari melakukan olahraga lari secara rutin dan teratur ternyata banyak manfaatnya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. antara lain; membuat bahagia, menurunkan berat badan, menajamkan otak, dan menjadikan jasmani yang sehat (hellosehat.com).

Meskipun olahraga lari ini merupakan jenis olahraga yang mudah dan murah, kini terasa mahal bagiku. Kini aku hidup di pegunungan nun jauh dari kota. Dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut, sebenarnya sangat cocok untuk olahraga yang satu ini. Udaranya yang dingin dengan suhu rata-rata 17-20 C, menjadikan sensasi tersendiri. Apalagi didukung dengan pemandangan yang indah dengan jalan yang berliku naik turun.

Suasana desaku kini sudah berubah. Jalan yang lengang sudah tidak bisa kutemui lagi. Deru dan laju kendaraan bermotor tak pernah henti. Jangankan untuk berolahraga lari, mau menyeberang jalan saja aku harus sangat hati-hati. Di sisi lain para pedagang kaki lima pun telah menyerobot hak para pejalan kaki.

Kini aku hanya bisa lari-lari kecil di halaman rumah. Meskipun halaman rumahku masih kalah luas dengan lapangan bulutangkis. Tapi itulah yang bisa aku lakukan di sela-sela aktivitas harianku yang tinggi. Sementara dengan bertambahnya usia kondisi kesehatan juga semakin menurun. Maka, untuk tetap menjaga kebugaran tubuh tentu tidak cukup hanya dengan makan makanan bergizi tetapi perlu diimbangi dengan olahraga secara teratur.

Beruntunglah bagi generasi muda saat ini karena adanya berbagai event olahraga yang digelar untuk menyalurkan bakat sejak dini. Mandiri Jakarta Marathon 2017 misalnya, event ini merupakan edisi kelima yang digelar oleh Inspiro, Pemprov DKI dan PASI yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2017.

Namun sayang umurku sudah tidak memenuhi untuk mengikuti event bergengsi ini. Maka, sebagai orang tua aku hanya bisa berpesan; "Anak-anakku manfaatkan event ini untuk ajang gladi diri, karena kesempatan tidak akan datang berkali-kali".     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun