Mohon tunggu...
Haryo Aji Nugroho
Haryo Aji Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Dunia berubah oleh pikiran tak biasa

Laki2

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Habitat Baru di Rumah

3 Oktober 2012   07:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Orang China emang jago pahami kebutuhan masyarakat Indonesia. Handphone dual simcard bahkan tiga karena orang kita gemar punya simcard lebih dari satu. Cukup punya hape satu tak perlu tiga. Amplifier mini buat hape ada juga buat metamorfosa-kan musik sekelas ringtone jadi segahar panggung pertunjukan 5000watt. Belum lagi tv hape buat penggila telenovella Korea yang lagi bikin gandrung. Mungkin sua
tu saat China akan lengkapi produk hape-nya dengan mesin cuci untuk mudahkan komuter Bogor-Jakarta yang selama ini cuma sempet nyuci weekend doang.

Itu baru cerita tentang hape. Aneka produk lain kaya gantungan kunci juga tak kalah hebat. Gantungan kunci laser Rp.5rb-an dijual di emper sekolah-sekolah karena paham sertifikasi memudahkan guru miliki laptop pribadi seiring (hari ini) dana BOS restui pengadaan LCD per kelas di sekolah dewasa ini. Cukup laser tak perlu tegakkan telunjuk apalagi tongkat kayu buat menunjuk sesuatu. Bagi yang suka rock climbing tentu tak asing dengan "iron-lock" atau "fasthanging" (bilah pipa baja putih bentuk segitiga buat kunci pengait tali). Replika dengan bahan beda kini jadi gantungan kunci keren buat kaitkan dompet, kunci rumah atau motor ke liang ikat pinggang. Tahu juga di Indonesia banyak copet atawa setidaknya jalan keluar buat yang sering lupa naruh.

Tapi ngomong-ngomong soal lupa naruh kunci belakangan ada solusi baru khas produk China. Ada gantungan kunci yang bisa bunyikan alarm denging saat si empu bersiul cuma Rp10-15 rebu doang. Saat memboyong pulang sempat rada ragu juga apakah bisa banyak membantu soal sering hilang kunci. Ternyata mujarab bener, kini tak lagi perna silaturahim sama tukang kunci padahal dulu kaya orang gajian bulanan. Tapi jadi muncul kebiasaan buruk baru di rumah karena anak perempuan ini jadi sukses belajar bersiul. Hampir tiap saat bikin siul dengan tolok ukur sukses alarm kunci; bila alarm mendenging berarti siulan nyaring melengking. Heran kenapa tu alarm kunci jadi lebih bersahabat dengan anak daripada bapak-nya? Tampaknya muncul habitat baru juga di rumah, "Anak cantik, tolong panggilkan kunci Ayah donk, mo cepetan nich!"  Hhhh... ko jadi bilang "panggilkan" ????  Rasanya ada makhluk hidup baru di rumah (gantungan kunci-ku).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun