Mohon tunggu...
Olga Cahyani Rebecca
Olga Cahyani Rebecca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cuma mahasiswi yang hobinya nonton drakor

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Kesadaran Politik Terhadap Anak Muda

18 Mei 2024   16:55 Diperbarui: 18 Mei 2024   16:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak masyarakat Indonesia yang masih memandang generasi muda sebagai kelompok yang apatis, apolitis, atau sekadar kelompok pemilih. Bahkan, dalam ruang politik resmi, data menunjukkan bahwa dari 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019, hanya sekitar 4% yang berusia di bawah 30 tahun yang terjun ke dunia politik. 

Misalnya, pada tahun 2019, Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materi yang diajukan oleh beberapa politisi muda Partai Solidaritas Indonesia untuk menurunkan persyaratan usia calon kepala daerah. Saat ini, Anda harus berusia minimal 30 tahun untuk menjadi gubernur dan 25 tahun untuk menjadi bupati atau walikota. 

Anggapan bahwa generasi muda kurang mempunyai kapasitas politik bermula dari pandangan masyarakat yang menganggap mereka hanya sebagian atau sumber permasalahan atau seringkali "harta", artinya mereka diperlakukan sebagai subyek sederhana yang perlu dipedulikan oleh masyarakat yang lebih dewasa untuk mencapai visi atau tujuan tertentu. Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemuda memiliki kemampuan memimpin dan membangun gerakan. Mendorong partisipasi pemuda yang bermakna.

Generasi muda akan mendapat manfaat dari partai politik jika pemberian pendidikan politik kepada kelompok tersebut diberikan secara intensif, karena kesadaran tinggi akan politik dan demokrasi dalam proses politik akan terlaksana. Pendidikan politik penting bagi generasi muda karena mereka adalah generasi pemilih masa depan. 

Mereka tidak mengikuti proses pemilu karena siapapun yang terpilih tidak akan mampu memperbaiki negara ini, korupsi merajalela dimana-mana dan hak pilih yang digunakan bisa dianggap tidak ada gunanya. Berbeda dengan cara pandang ini, Anda harus memikirkan kembali pentingnya partisipasi politik dalam implementasi kebijakan demokratis. 

Sudah sepatutnya generasi muda bersikap terbuka mengenai visi politiknya sehingga opini publik yang diungkapkan mengenai proses politik tidak diterima begitu saja. Lihat sebaliknya, karena satu suara dalam pemilu akan menentukan arah masa depan negara ini. Memilih memang bukan perkara mudah, namun tidak memilih bukanlah sikap bijak. Generasi muda juga mempunyai peran politik. Merupakan tugas partai politik untuk menarik generasi muda melalui program yang terorganisir. Pendidikan di sekolah juga memiliki peran penting dalam upaya inisiatif dunia kebijakan anak usia dini.


Pendidikan politik sangat penting untuk membekali generasi muda dengan pemahaman dan pengajaran politik yang mendalam, sebagai landasan fungsional untuk mencapai kebijakan bersama, serta memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pengetahuan tentang  pentingnya politik dan partisipasi politik kepada generasi mendatang. 

Harapan bagi anak muda dengan semangat yang begitu tinggi, mampu melakukan sesuatu bagi Indonesia dalam merubah politik di Indonesia ini, dengan begitu partai politik akan mempunyai motivasi baru untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik dan tidak berlandas pada kepentingan pribadi. Apabila hal tersebut terwujud, maka akan muncul rasa antusias dalam mewujudkan demokrasi. Generasi muda pada saat ini akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman sekarang untuk mengikuti era dunia politik yang terus berkembang dengan pesat. 

Generasi muda harus menyadari bahwa dalam berpolitik, kekuasaan yang berlebih itu tidak baik karena berpolitik tidak hanya soal kekuasaan tetapi mengemban sebuah amanat yang besar dalam kehidupan negara dan bermasyarakat. Tetapi dalam persoalan ini, banyak generasi muda yang mementingkan kepentingan pribadinya terhadap partai politik. Hal inilah yang akan menyebabkan penyelewengan kekuasaan. Dalam pengajaran politik dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial karena media sosial lebih banyak digunakan dan lebih terupdate daripada dari Koran karena kebanyakan orang malas membaa kabar atau informasi dari sebuah Koran atau buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun