Mohon tunggu...
Oktaviyanti Purba12
Oktaviyanti Purba12 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pentingnya Kode Etik

12 Juli 2025   22:55 Diperbarui: 12 Juli 2025   22:52 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tantangan Nyata dalam Implementasi Etik

Meski secara teori penting, tantangan terbesar dari kode etik adalah penerapannya yang seringkali tidak berjalan sesuai harapan. Tak sedikit lembaga yang menyusun kode etik sebagai bagian dari dokumen resmi, namun belum sepenuhnya mengarah pada penerapan nyata dalam keseharian dan penguatan implementasinya. Berdasarkan informasi yang dikutip dari https://nasional.kompas.com 20 mei 2025 KY usulkan 25 hakim terbukti melanggar kode etik.

Sering kali ketika pelanggaran terjadi, sanksi tidak diberlakukan secara tegas. Lebih parah lagi, pelanggaran itu disembunyikan untuk menjaga citra institusi. Ketika hal tersebut terjadi secara berulang, maka kepercayaan publik akan menurun, dan profesi kehilangan martabatnya. 

Fenomena lain yang sering terjadi adalah kecenderungan untuk diam, di mana sebagian karyawan memilih tidak melaporkan pelanggaran karena khawatir terhadap risiko yang mungkin berdampak pada karier mereka. Situasi ini menunjukkan pentingnya membangun perlindungan yang aman dan terpercaya bagi pelapor (whistleblower), agar penegakan etika dapat berjalan dengan lebih efektif dan berkeadilan

Konflik kepentingan juga kerap menjadi batu sandungan. Saat loyalitas kepada atasan bertentangan dengan prinsip etis, banyak yang memilih “mengamankan posisi” daripada mempertahankan kebenaran. Ini menjadi refleksi bahwa kode etik belum sepenuhnya menjadi bagian dari kesadaran profesional. Penulis memberikan saran untuk mengatasi masalah ini bahwa kode etik tidak hanya dipelajari saat sudah bekerja, tetapi sejak masa kuliah. Etika harus diasah dan dibentuk melalui kebiasaan dan pengalaman nyata melalui diskusi kasus nyata, hingga praktik lapangan yang menekankan nilai moral. Pelanggaran kode etik juga dapat diatasi dengan penegakan sanksi yang tegas, serta sosialisasi dan evaluasi rutin secara berkelanjutan.

Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun