Mohon tunggu...
Oktavira Sangadji
Oktavira Sangadji Mohon Tunggu... Mahasiswi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM UNHAS

Mahasiswi Departemen Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan FKM UNHAS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Menular TBC Meningkat di Sulawesi Selatan, Apa Penyebabnya?

3 Oktober 2025   07:02 Diperbarui: 3 Oktober 2025   07:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering ditemukan menyerang paru-paru, namun dapat juga menyerang organ lainnya. Tuberculosis memiliki gejala utama yaitu batuk lebih dari 2 minggu, selain itu ada juga gejala lainnya yaitu nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah, letih, lesu, berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang hilang timbul tanpa sebab, batuk darah dan sesak nafas.

Penularan TBC terjadi melalui udara, adapun sumber penularannya adalah percikan droplet/ludah dari penderita TBC pada saat berbicara, meludah, batuk ataupun bersin. Bakteri TBC dalam droplet dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Percikan droplet saat penderita TBC berbicara dapat menyebarkan sampai 210 bakteri, sekali batuk dapat menyebarkan sampai 3.500 bakteri dan sekali bersin dapat menyebarkan 4.500-1 juta bakteri. Jika percikan droplet/ludah tersebut di hirup oleh orang yang sehat, maka orang tersebut akan berisiko terinfeksi TBC yang dapat aktif atau tidur (Dormant) dalam tubuhnya.

Tuberculosis atau TBC masih menjadi tantangan kesehatan global utama dengan total 10,6 juta kasus yang dilaporkan pada tahun 2022 dan masih menjadi salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia. Di Indonesia, TBC masih menjadi masalah kesehatan Masyarakat yang sangat serius. Indonesia menjadi urutan kedua penyumbang TBC terbanyak di dunia setelah india, berdasarkan global TB Report 2024, diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian setiap tahunnya, yang berarti ada sekitar 14 kasus kematian setiap jamnya. Kasus penderita TBC tahun 2024 di Indonesia paling banyak di temukan di Provinsi Jawa Barat dengan 234.710 kasus, diikuti dengan Provinsi Jawa Timur 116.752 kasus dan Jawa Tengah dengan 107.685 kasus. Selain itu di luar pulau jawa, Sulawesi Selatan menempati posisi yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi yang ada di pulau Sulawesi yaitu dengan 45.556 kasus TBC.

Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan tren kasus TB selama dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2024 terdapat 45.556 kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di himpun dari detiksulsel.com penderita TB tembus 10.715 kasus selama lima bulan yakni bulan januari-mei 2025, dimana penderita terbanyak ditemukan di Kota Makassar yaitu 3.483 kasus.

Ada beberapa Faktor penyebab meningkatnya kasus TBC di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar yaitu karena kepadatan penduduk di wilayah kumuh, hal ini di dukung oleh banyaknya temuan kasus di pulau jawa yang memiliki kepadatan penduduk sehingga penyebaran TBC jauh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang memiliki populasi penduduk yang lebih sedikit, faktor lain yaitu keterlambatan penemuan kasus aktif, kemiskinan dan kondisi rumah yang kotor serta stigma masyarakat yang menganggap penderita TB adalah aib sehingga masyarakat enggan untuk memeriksakan diri di pusat kesehatan Masyarakat.

Berbagai macam upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit TBC. Ada 6 program strategi penanggulangan tuberculosis di Indonesia yaitu penguatan komitmen dengan kepemimpinan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi TBC, peningkatan akses layanan tuberculosis bermutu, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan tuberculosis, pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis dan tatalaksana tuberculosis, peningkatan peran serta komunitas dan penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan. Diharapkan strategi penanggulangan tuberculosis di Indonesia dapat mencapai target penurunan prevalensi tuberculosis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun