Mohon tunggu...
Oktavianus Pujianto
Oktavianus Pujianto Mohon Tunggu... CEO KPR Academy

Saya praktisi KPR dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri perbankan, kini membangun KPR Academy, platform fintech untuk pengajuan KPR yang juga menghadirkan edukasi KPR dan properti. Saya percaya setiap orang berhak memiliki rumah tanpa kehilangan ketenangan finansial. Lewat tulisan saya berbagi pengetahuan jernih, strategi praktis, dan sudut pandang kritis agar kamu bisa mengambil keputusan besar—khususnya terkait KPR dan properti—dengan kepala dingin.

Selanjutnya

Tutup

Financial

KPR Sekarang atau Nabung Dulu? Jawaban yang Jarang Kamu Dengar

23 September 2025   07:00 Diperbarui: 22 September 2025   15:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: AI Generated Image

“Lebih baik kredit rumah atau menabung sampai cukup?”

Yang paling “hemat” bukan selalu yang tanpa bunga, tapi sering kali yang menang justru adalah timing yang tepat dan kesiapan kondisimu saat ini.

Sebagai praktisi KPR, saya melihat keputusan ini bukan “hitam putih”. Kuncinya ada di waktu dan kondisimu:

  • Kalau pekerjaan/lokasi tinggal kamu masih labil (berpotensi pindah lokasi / kota dalam waktu 1–3 tahun), menabung sambil sewa bisa lebih rasional.
  • Kalau lokasimu sudah permanen dan horizon tinggalnya bisa sekitar 5–7 tahun, maka ambil KPR lebih masuk akal.

Berikutnya saya akan jelaskan dua opsi tersebut dengan lebih detil, meliputi penentuan waktu yang “cocok”, plus–minus dari pilihan tersebut, risiko, dan cara mengelolanya.

1) Opsi KPR — Cocok Saat Kamu Butuh Rumah “Sekarang”

- Kapan cocok (kondisi yang perlu dipenuhi)

  1. Kamu butuh tempat tinggal segera dan area kerja (pusat aktivitas) sudah cenderung permanen.
  2. Horizon tinggal di area tersebut setidaknya 5–7 tahun.
  3. Penghasilan stabil; total cicilan idealnya sekitar 30–35% dari gaji; ada dana darurat.

- Kenapa menarik (Sisi Plus)

  • Kamu bisa lock harga hari ini. Jika harga area naik 3–6%/tahun, kamu tidak perlu “kejar-kejaran” dengan kenaikan harga tersebut.
  • Kamu bisa pakai langsung rumah tersebut. Kenyamanan (bisa diatur sesuai selera kita pribadi), kepastian alamat, tidak pusing perpanjang kontrakan.
  • Leverage. Dengan bermodalkan DP / uang muka (dan biaya KPR serta pajak BPHTB), kamu bisa mengakses aset yang bernilai besar lebih cepat.

- Sisi Minus & Risiko

  • Ada biaya bunga KPR dan biaya awal (provisi, admin, appraisal, notaris/PPAT, asuransi).
  • Risiko bunga floating setelah masa fixed: cicilan bisa naik drastis saat repricing. Perlu effort tambahan untuk bisa “mengakali” kondisi ini.
  • Komitmen panjang, sehingga kalau income terganggu, maka risiko kredit bermasalah meningkat (risiko SLIK Checking jadi buruk dan risiko rumah dilelang).

- Cara mengelola risiko 

  • Upayakan dana DP sekurang-kurangnya di 20% dan miliki dana darurat setidaknya 6x cicilan.
  • Pilih bunga KPR dengan fixed rate lebih panjang dan siapkan strategi take-over KPR atau lakukan pelunasan sebagian menjelang masuk ke periode bunga floating.
  • Tanyakan boleh tidak pelunasan dipercepat saat bunga masih fixed dan berapa penalti pelunasan dipercepat. Hal ini krusial untuk exit plan kamu.


2) Opsi Menabung Total — Cocok Saat Fleksibilitas Menjadi No. 1

- Kapan cocok (kondisi yang perlu dipenuhi)

  1. Lokasi pekerjaan / pusat aktivitas masih bisa berubah-ubah; kamu butuh mobilitas tinggi.
  2. Kamu bisa disiplin menabung dan paham cara mengelola dana serta tahu strategi menempatkan dana sementara agar imbal hasilnya bisa optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun