Bahagia adalah satu kata terucap ketika melihat tiga bocah cilik buah hati kami tumbuh dan berkembang. Kehadiran mereka menghapus lelah dan capek kita. Lihatlah betapa senangnya mereka bila kita ada di rumah.Â
Cepatlah sembuh suamiku, anak-anak menunggu kita di rumah. Â Lihatlah bagaimana mereka berebutan mau berbicara dengan kita. Mereka merindukan kehadiran ibu bapak nya. Mereka kangen dan ingin bermain dengan kita. Semangat terus suami ku. Semoga penyakit yang diderita segera sembuh.
Aku akan selalu menemani mu suamiku. Aku akan berjuang bersamamu. Marilah kita berjuang bersama-sama, saling menguatkan dan saling menyemangati. Aku berusaha untuk tegar dan kuat begitupun diri mu.Â
Kita harus berjuang demi anak-anak. Kasihan mereka bila terlalu lama ditinggalkan. Mereka butuh kasih sayang pelukan, kehangatan dan perhatian Kita. Â
Ayo suami ku kita harus berjuang dan terus berjuang. Banyak yang menunggu kehadiran diri mu seperti sediakala. Â Kita tidak boleh menyerah apalagi sampai berhenti di tengah jalan. Pegang erat tangan ku biar ku bantu dirimu melangkah. Mari Kita melangkah bersama-sama. Mari hancurkan dan musnahkan penyakit ini. Tidak ada yang mustahil bila Kita punya niat, doa dan usaha.Â
Kita punya Tuhan yang selalu hadir di hati. Kita punya Alquran untuk mengisi waktu dan kita punya waktu-waktu khusus dan istimewa jika ingin mengadu kepadaNya.Â
Benarkah ini adalah sebuah teguran bagi kita suami ku? Kita harus instropeksi diri. Kita harus lebih banyak mengingatNya. Dia punya rencana untuk kita. Â Rencana tak seorangpun mengetahui nya. Semoga ini yang terbaik buat kita dan Keluarga kecil kita untuk menjadi lebih baik lagi.
Lihat lah betapa indah skenario yang Tuhan berikan untuk kita. Biasanya kita jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing, akhir-akhir ini diberi waktu untuk selalu bersama. Aku diberikan kesempatan untuk menemani, mengurus, menjaga, merawat, menyenangkan, bahkan menyemangati mu. Tuhan benar-benar sedang menguji kita. Sanggupkah Kita menjalani keadaan ini setelah hampir 8 tahun kita diberi nikmat yang tidak terhitung?
Lihatlah betapa sayang nya Tuhan pada kita. Kita yang biasanya sibuk, sekarang fokus pada kesehatan mu. Semua telah diatur dan ditetapkanNya. Kita harus bersyukur karena masih diberi nyawa untuk bernafas. Semoga perjuangan ini memberikan hasil yang membuat gembira orang banyak terutama keluarga besar kita.Â