Bangkitnya GPII Kabupaten Tangerang: Dari Tidur Nyenyak Menuju Peran Nyata

GERAKAN Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Tangerang perlahan mulai menunjukkan geliatnya. Selama beberapa waktu, organisasi ini seolah tenggelam dalam "tidur nyenyak", kehilangan gaung serta peran strategisnya dalam dinamika daerah.

Padahal, sebagai salah satu wadah pemuda Islam tertua di negeri ini, GPII memiliki warisan sejarah perjuangan yang panjang.

Hari ini, tanda-tanda kebangkitan itu mulai tampak. GPII Kabupaten Tangerang tidak lagi sekadar menjadi organisasi yang hadir secara formalitas, tetapi mulai menata diri untuk memainkan peran nyata di tengah masyarakat.

Bangkitnya GPII berarti bangkitnya kesadaran pemuda Islam bahwa mereka tidak boleh diam di saat problematika bangsa, khususnya daerah begitu kompleks: persoalan moral generasi muda, ketimpangan pembangunan, rendahnya kesadaran hukum, hingga maraknya praktik mafia yang merugikan rakyat.

Kebangkitan ini tidak boleh hanya berhenti pada wacana atau seremonial. GPII harus membuktikan dirinya sebagai motor perubahan, dengan menghadirkan gagasan, aksi nyata, dan keberpihakan kepada kepentingan umat dan rakyat kecil.

Forum-forum kajian, diskusi publik, hingga aksi sosial perlu digalakkan agar GPII benar-benar dirasakan manfaatnya.

Dari "tidur nyenyak" menuju peran nyata, GPII Kabupaten Tangerang ditantang untuk keluar dari zona nyaman. Pemuda Islam harus tampil sebagai pengawal moral, mitra kritis pemerintah, sekaligus pelopor gerakan yang mencerahkan masyarakat.

Sejarah bangsa ini telah membuktikan, bahwa pemuda selalu menjadi lokomotif perubahan. Kini saatnya GPII menghidupkan kembali semangat itu.

Kebangkitan GPII adalah panggilan zaman. Dan bila momentum ini mampu dijaga, maka Kabupaten Tangerang akan memiliki barisan pemuda Islam yang tidak hanya kuat secara moral, tetapi juga sigap dalam menjawab tantangan pembangunan.