Mohon tunggu...
Okalaksana Sadikin
Okalaksana Sadikin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Islam Indonesia Sunda bersatu dalam diri semoga menjadi kebaikan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

AFI 2013 Gagal tapi AFI 2015 Mesti Tetap Ada

12 Februari 2014   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membaca ulasan AFI 2013 yang apik di sini saya jadi pengen nulis tentang gagalnya AFI 2013 dan harapan saya agar AFI 2015 tetap ada.

Ada banyak sebab kegagalan AFI yang menurut saya disebabkan oleh :

1.  Juri yang terlalu seragam.  Seingat saya dulu AFI juri tetapnya ya Tri Utami dan juri tamu yang berbeda-beda dari pengarang , produser sampai bintang yang lagi in.  Bagi saya Tri Utami sudah cukup mewakili penyanyi yang berteknik  dan juga punya pengetahuan musik.  Dengan adanya pemilihan juri tetap yang banyak membuat masukan kepada peserta menjadi banyak tapi begitu-begitu saja.

2. Seting yang jadul. Aduh berasa candra kirana pimpinan Dyah Iskandar jaman dulu kalau nonton ini acara. (Nasib serupa menimpa the Voice) Mungkin penata artistik pangggungnya perlu piknik ke Las vegas biar lebih fresh.

3. ABG alay dilarang daftar. Dengan dibatasi harus lulus SMA, sebenarnya membuat acara ini  seharusnya menjadi terlihat dewasa, walaupun imbasnya mengurangi penonton belia.

4. MC yang kadaluwarsa. Mungkin jaman dulu ADI itu menarik dan muda, kalau jaman sekarang ??? (kebayang gak sih Tantowi Yahya bawain Gita Remaja saat sekarang??). Perlu ada regenerasi , malah mungkin bisa dari  Alumni AFI yang dibilang kabarnya gak ada yang berhasil.  Bisa Adi atawa Bojes yang lebih muda atau siapalah (Alumni AFI kan banyak)


5. Tidak ada penghargaan tehadap Alumni AFI.  Gak peduli gagal dan berhasil seharusnya AFI bisa membangkitkan kenangan dan juga kegembiraan . Salah satunya dengan menghadirkan Alumni AFI. Walaupun Veri dan Pasha hanya jadi tukang nasi goreng , saya yakin AFI telah merubah  hidup mereka sedemikian rupa.  Kehadiran Alumni sebagai bintang tamu akan membawa acara ini meraih fans yang lebih banyak.  Acara AFI sekarang mau merekrut fans dulu dah gak konek sementara mau meraih fans baru saingan dengan tetangga sebelah. Jadilah hasilnya seadanya.

Semoga Indosiar bisa belajar dari kegagalannya.

Dari beberapa hal minus saya tetap mendukung Indosiar untuk tetap menyelenggarakan AFI 2015  (biar ikutan factor X atau Idol yang muncul 2 tahun sekali) ganti-gantian dengan acara the Voice dengan lasan sebagai berikut :

1. Acara ini positif bisa mencari bakat ke seluruh pelosok Indonesai, kalau perlu nyontek Indonesian Idol pake Bus Audition untuk bisa menemukan bakat terpendam yang lebih banyak.  Bagi orang daerah bisa belajar musik di Jakarta dari para ahli  pastinya merupakan pengalaman yang berharga. Makin meluas pesertanya, makin banyak yang merasa terlibat dengan acara ini.

2. Perlu dilanjutkan untuk menerapkan bahwa hanya yang sudah lulus SMA yang boleh daftar.  Untuk membuat peserta lebih matang.  AFI juga bisa dijadikan sekolah musik diploma 1. Bisa jadi ajang anak muda untuk menjajagi mimpinya dengan lebih baik dan terencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun