Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demokrasi dari Desa

15 Januari 2023   21:50 Diperbarui: 15 Januari 2023   22:09 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan politik masih sangat rendah di desa. Keterbukaan informasi menjadi hambatan yang paling utama. Sementara kontribusi terdekat semisal peran mahasiswa juga tak kuat. Mahasiswa belum membawa peran politik secara pasti ke desa. Lantaran sikap acuh bahwa politik itu mencedrai dimensi sosial.

Kedua, konflik antar warga. Luka lama adalah senjata utama melakukan kampanye. Setiap kandidat tentu memiliki permasalahan yang tak mungkin dilupakan oleh warga. Permasalahan iu biasanya abadi  walau tingkat penyelesaian telah selesai 

Ketiga, Kebanyakan pola pilkades diikuti oleh generasi tua. Generasi ini tentu memiliki karakter berbeda dengan generasi muda. Terutama pada watak politik. Kendati belakangan anak muda banyak mengikuti konstestasi tersebut, tetapi tendensi dan peluang masih belum memihak.

Bagi saya, penyelesaian konflik desa membutuhkan sebuah lembaga independen. Lembaga ini harus lepas dari internal desa maupun pemerintah daerah. Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat diterima oleh semua orang. (Sukur dofu-dofu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun