Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jogja dan Kenangan yang Ketinggalan Zaman

1 Desember 2020   03:28 Diperbarui: 1 Desember 2020   03:53 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Wajah Maliboro yang berubah total

Ketika kotanya masih asri, unsur kebudayaan masih terasa. Kota segudang makanan tradisional, peragaan budaya hingga seni yang saya nikmati kurang tiga bulan. Ketika ngopi masih diemperan jalan. Menikmati sajian para seniman dan lakon kebudayaan yang diperagakan. 

Sementara pertengahan 2018, ketika kembali lagi saya terperangah. Hampir tak mengenal sama sekali wajah kota ini ketika pertama kali turun dari stasiun Jogjakarta. 

Gedung-gedung tinggi menjulang, perhotelan, perkantoran dan berbagai jenis kegunaan gedung tersebut  Sejenak saya berpikir, apakah ini Jogja sekarang? saya pikir Jakarta. 

Sepanjang perjalanan pemikiran saya tak sejalan. Ibarat sedang menacari sesuatu yang hilang namun tak juga menemukan. 

Selama dua minggu di sini, berbagai tempat kembali dikunjungi. Beberapa lokasi sangat saya hafal dan beberapa tidak lagi. Apalagi lokasi lokasi yang menjadi favorit nongkrong. 

Ketika diajak nongkrong saya sangat antusias. Sudah lama tak nongkrong diangkringan. Saya kangen seduhan mbah dengan kopi-kopi tradisionalnya. Apalagi banyak cemilan. 

Namun, sesampai di lokasi malah kami dibawa ke sebuah cafe berkonsep millenial yang saking gedenya. Aih kecewa iya tapi apa daya kopi sudah dipesan.

Beberapa kesempatan kami akhirnya menemukan lokasi-lokasi nongkrong yang saya inginkan. Sungguh sangat nikmat. Ini yang sebenarnya di cari, keasrian dan cita rasa lokal yang tak semua daerah bisa dijumpai. Keunikan Jogja yang tak bisa dilupakan.

*

Dokpri
Dokpri
Jogja adalah satu dari sekian daerah yang menurut saya pribadi mengalami perubahan besar. Konsep pembangunan parawisata sudah mulai bertransformasi dengan ekstrim sehingga tak sedikit kerafian lokal hilang.

Memang patut diakui bahwa perkembangan dan konsep parawisata semakin hari semakin maju. Konsep yang melibatkan banyak mata rantai menjadi termanajemen, rapi dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun