Kecanduan game merubah segalanya. Bahkan pada minat membaca buku. Kebanyakan yang saya temui, tidak memiliki bahan bacaan yang menjadi acuan. Jangankan rujukan, buku saja sering tak dijumpai.
Anak-anak sekolah, SD hingga SMA yang sehari-hari bermain di depan mata saya tak jarang lupa mengerjakan tugas-tugas sekolah. Bahkan, tidak sedikit yang paham tentang apa yang harus mereka kerjakan. Lupa jadwal pelajaran bahkan tak menghafal Pancasila.
Secara mentalitas tidak terpatri lagi rasa tanggung jawab dalam diri pada dunia pendidikan, aysik pada dunianya sendiri. Sedangkan, tak jarang saya menemukan kebuntuan ketika membangun diskusi dengan teman-teman mahasiswa. Tak sedikit yang diam bahkan melongo. Tak mampu membangun konsep pikir sebagai mahasiswa yang perlu meletakan ktiris di setiap nalar-nalarnya.
Buku-buku sebagai pegangan perkuliahan atau bahan menambah wawasan bukan barang mewah. Bahkan tidak sedikit yang tidal mempunyai satupun buku cetak. padahal, buku adalah bagian dari wawasan dunia.Â
Kita perlu mewanti-wanti yang akan terjadi kedepan. Berharap, ada tindakan aktif dan kesadaran diri. Semua pihak, pemerintah, saya, dan kita semua.
Ah sudahlah tulisan ini harus diakhiri, sebelum hadir stigma-stigma yang lahir karena kesesalan oleh teriakan di sekitar ruang ini.Â