Mohon tunggu...
Oih Solihadin
Oih Solihadin Mohon Tunggu... Trainer Diklat Vokasi

S2-ITB Bandung, S1-UPI Bandung: Syukurilah proses, karena hasil tidak pernah menyalahi proses!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tips Jitu Terbebas dari Pengangguran, Begini caranya!

28 Mei 2025   11:30 Diperbarui: 28 Mei 2025   11:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Antrian Melamar Kerja (Sumber: Freepik/Photos)

Apakah Anda pernah menjadi pengangguran? atau saat ini memang sedang berjuang terbebas dari pengangguran!

Dilema pengangguran menjadi hal yang selalu memiliki dua sisi mata pisau. Bagi sebagian orang penggangguran menjadi hal yang "merugikan", namun bagi pihak yang lain konteks pengangguran ini bisa saja dimanfaatkan untuk membidik suatu tujuan program kerja yang dapat "menguntungkan". 

Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2025 menurut data BPS berada di 4,76%, dimana angka terendah ada di Provinsi Bali sebesar 1,58% dan tertinggi di Provinsi Papua sebesar 6,92% [1].  Dari data tersebut menunjukkan bahwa dilema pengangguran ini harus menjadi hal yang sungguh-sungguh diperhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah telah banyak dilakukan untuk menangangi pengangguran ini. Beberapa program seperti bursa kerja, job fair, pelatihan gratis, dan kegiatan sejenis sering kali diselenggarakan. Bahkan secara regulasi untuk mendukung pengendalian pengangguran ini telah terbit Perpres yang mengatur mengenai revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. 

Perpres ini bertujuan antara lain untuk: meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; dan membekali sumber daya manusia/tenaga kerja dengan kompetensi untuk bekerja dan/atau berwirausaha [2].

Namun demikian, dapat disadari seiring bergulirnya pertumbuhan penduduk yang berpengaruh terhadap pendidikan dan keluaran dari lulusannya maka fenomena pengangguran ini akan terus berlanjut. Dengan demikian dilema pengangguran ini tidak mungkin dituntaskan dan selesai dengan satu kegiatan atau program penanganan tertentu saja. Untuk upaya penanganan dan pengendalian pengangguran perlu dilakukan secara berkelanjutan dan partisipasi semua pihak termasuk para pencari kerja.

Berikut beberapa tips yang bisa coba diterapkan oleh para pencari kerja selama dalam situasi "menganggur" dan sedang berjuang mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat berkontribusi dalam mengendalikan dilema pengangguran.

1. Mulailah dengan menyadari dan mensyukuri momen saat ini

Bagaimanapun keadaan Anda saat ini, janganlah berkeluh kesah terlebih berputus asa. Menganggur dan tidak punya penghasilan bukanlah akhir dari kehidupan, justru saat inilah Anda akan menorehkan sejarah dalam perjalanan hidup menuju kebahagiaan sejati. Jika saat ini belum memiliki pekerjaan yang menghasilkan uang, maka janganlah berdiam diri. 

Tetaplah terus beraktivitas, lakukan yang terbaik penuh kesungguhan. Misalnya Anda masih bisa beraktivitas membereskan rumah, membersihkan pekarangan rumah, membereskan barang-barang di rumah, mencabut rumput dan aktivitas positif lainnya. Menyadari dan menerima kondisi Anda saat ini yang masih hidup dan bernafas serta menyukurinya merupakan langkah bijak yang akan membawa Anda pada kehidupan yang lebih baik.

Mulailah menyadari dan mensyukuri momen kekinian, jangan banyak melamun ke masa lalu dan juga hindari berkhayal ke masa depan yang akan membuat fikiran dan persepsi Anda penuh dengan ilusi dan halusinasi.  

2. Sadari kompetensi Anda, Apakah perlu meningkatkan skill? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun