[caption id="attachment_78506" align="alignleft" width="300" caption="Spanduk Dirobek (sumber : thejackmania.net)"][/caption]
Indonesia kembali menujukkan taringnya. Setelah tanggal 01 Desember 2010 kemarin berhasil menaklukan Malaysia dengan skor 5-1, pada malam ini (04/12) Timnas Sepak Bola Indonesia kembali mencukur Timnas Laos dengan kedudukan lebih besar lagi yaitu 6-0.
Pada menit-menit awal pertandingan antara Indonesia vs Laos, terasa sangat berbeda ketika menyaksikan Timnas Indonesia vs Malaysia. Timnas Indonesia cenderung lebih sulit melakukan penyerangan terhadap Timnas Laos. Timnas Laos pada dua puluh menit awal sangat baik konsentrasinya, sungguh berbeda dengan Malaysia yang sejak menit awal selalu diserang oleh Timnas Indonesia walapun memang Timnas Malaysia berhasil unggul terlebih dahulu.
Walau berbeda, tetapi kedua tim sepak bola tersebut sama dalam hal menerima kekalahan. Malaysia lebih beruntung dari Laos karena hanya kemasukan lima gol dan berhasil memasukkan satu gol. Sementara, Laos kemasukan enam gol.
Pencapaian terbaik ini, tentunya membuat rakyat Indonesia lebih bersemangat mendukung Timnas Indonesia. Irfan Bachdim, Christian Gonzales, dan Okto Maniani menjadi idola baru bagi pecinta Timnas Indonesia. Tentunya selain nama-nama itu, nama-nama lain seperti Firman Utina, Markus Horison, Ahmad Bustomi, dan lainnya juga menjadi primadona bagi rakyat Indonesia yang mencintai Timnas Sepak Bola Indonesia.
ada satu komentar yang menarik dari komentator timnas Indonesia. Dia menilai bahwa dengan kemenangan ini Timnas Indonesia kembali dicintai. Menurut pendapatku pribadi, Timnas Indonesia selalu dicintai baik disaat kalah ataupun disaat menang. Jikalau Timnas Indonesia tidak dicintai, maka tidak akan ada yang mau menyaksikan pertandingan yang dilakoni oleh Timnas Indonesia.
Mungkin ada sebuah fakta yang menarik. Kalimat tersebut mungkin bisa dirubah menjadi Timnas Indonesia selalu dicinta, sementara Nurdin Halid apakah masih dicinta? Memang, Nurdin Halid kurang mendapatkan hati di para pecinta sepak bola Indonesia. Nurdin Halid dianggap telah gagal membangun sepak bola Indonesia dari tingkat pemula sampai tingkat senior.
Banyak sekali bentuk ketidaksukaan para pecinta timnas Indonesia terhadap Nurdin Halid, salah satunya ialah perobekan spanduk dukungan Nurdin Halid. Spanduk ini dipasang atas dasar keputusan dari panitia lokal Piala AFF 2010 untuk mendukung kepengurusan PSSI dibawah kendali Nurdin Halid sebagai ketua Umum. Perlawanan pecinta timnas Indonesia terhadap kepengurusan Nurdin Halid dapat dilihat dari diturunkannya dua buah spanduk besar yang terpasang di sektor 12 stadion Utama. Selain diturunkan, spanduk yang bertuliskan "Nurdin Halid : Sekali layar terkembang, surut kita berpantang" dan "Nurdin Halid, Demi Kemajuan Sepak Bola kami mendukungmu" kemudian dirobek-robek. Hal menarik yaitu ketika dua spanduk itu diturunkan dan dirobek-robek, tepuk tangan dan sorak sorai puluhan ribu penonton bersahutan seolah menyambut penurunan dan perobekan spanduk tersebut. (sumber : thejackmania.net)
Sekarang, kita tidak perlu mengurusi Nurdin Halid. Kita harus berbangga hati karena mempunyai timnas Indonesia yang mulai menunjukkan penampilan terbaiknya. Hal yang pasti, tidak ada yang boleh mengatakan bahwa Timnas Indonesia tidak ada yang mendukung dan tidak ada yang boleh mengatakan bahwa Timnas Indonesia kembali dicintai. Timnas Indonesia selalu dicintai didalam suka maupun duka.
Congratulation Timnas Indonesia. Garuda didadaku.
Catatan Anak Jalanan : Timnas Indonesia Kembali Dicintai? TIDAK!!!
