Mohon tunggu...
Ogidzatul Azis Sueb
Ogidzatul Azis Sueb Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Every expert started from a beginner

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Ayam Goreng Widuran dan Resep Rahasia yang (Ternyata) Terlalu Rahasia!

28 Mei 2025   19:32 Diperbarui: 28 Mei 2025   19:32 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Goreng Widuran (Sumber: ChatGPT)

Lebih jauh lagi, ini bukan hanya tentang satu restoran. Ini tentang bagaimana pelaku usaha harus memahami audiensnya. Di negeri dengan 87% penduduk beragama Islam, keterbukaan soal status halal bukan opsional, tapi sebuah keniscayaan. Apalagi kalau Anda sudah punya legacy seperti Widuran.

Ruang Maaf dan Etika Kuliner

Dalam surat permintaan maaf, Widuran berharap diberi "ruang untuk membenahi dengan itikad baik." Dan publik, yang meskipun marah, belum tentu menutup pintu sepenuhnya. Tapi tentu, maaf itu tidak gratis, ia datang bersama tanggung jawab.

Jika benar ingin membenahi, benahilah secara menyeluruh. Publikasikan proses produksi. Jelaskan bahan yang digunakan. Buka ruang tanya jawab. Jangan berlindung di balik kalimat "kami mengerti keresahan masyarakat," tanpa upaya nyata untuk benar-benar memulihkan kepercayaan.

Ayamnya Boleh Renyah, Tapi Nurani Tak Bisa Digoreng

Ayam Goreng Widuran telah menghidangkan puluhan ribu piring kenangan. Tapi di atas semua itu, mereka sedang belajar pelajaran penting: kenangan tidak cukup jika kepercayaan hilang. Anda bisa menggoreng ayam dengan resep warisan leluhur, tapi jangan sampai etika bisnis ikut tergoreng dalam minyak babi.

Satu hal yang pasti: kejujuran tidak perlu dimasak lama-lama. Sajikan saja setulusnya dan biarkan masyarakat memutuskan apakah mereka ingin satu porsi lagi, atau cukup sampai di sini!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun